Bersiasat Dengan Kredit Bodong

Edisi: 42/40 / Tanggal : 2011-12-25 / Halaman : 100 / Rubrik : HK / Penulis : Bagja Hidayat , ,

SIDANG itu kini memasuki pekan kelima. Digelar di pengadilan antikorupsi Jakarta, sidang penggelapan dana kas Pemerintah Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, itu belum juga bisa mengungkap bagaimana uang Rp 80 miliar tersebut digangsir. Hakim masih berkutat memeriksa para saksi dari Bank Mega cabang Jababeka.

Pemeriksaan setiap karyawan bank milik pengusaha Chairul Tanjung itu alot. "Satu saksi memberi keterangan hampir tiga jam," kata Saut Rajagukguk, pengacara terdakwa Yos Rouke, seusai sidang Kamis pekan lalu kepada Tempo.

Yos menjadi terdakwa karena dianggap telah memindahkan uang kas daerah itu ke Bank Mega pada 15 September 2010. Sebagai Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintah Kabupaten Batu Bara, laki-laki 45 tahun itu punya kewenangan atas semua harta milik kantornya.

Ia bahkan tak perlu memberi tahu Bupati Batu Bara akan diapakan uang-uang yang menganggur di Bank Sumut itu. Maka ketika Fadil Kurniawan, bawahannya yang menjadi bendahara umum, memberi tahu ada orang yang menawarkan investasi dengan bunga tinggi plus bonus buatnya, Yos setuju.

Yang menawarkan itu tak lain Ilham Harahap, Direktur PT Noble Mandiri Investment, perusahaan uang berjangka di Jakarta. Dia teman organisasi mahasiswa Fadil saat keduanya kuliah pada 2004. Ilham pengurus senat mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara, sementara Fadil di Universitas Negeri Medan

Pada awalnya tak jelas investasi apa yang ditawarkan. Baru belakangan ketahuan PT Noble menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan, antara lain penukaran uang di Tangerang, bisnis minyak solar di Batam,…

Keywords: -

---

Foto Terkait