Kali Mati, Kali Merah
Edisi: 44/40 / Tanggal : 2012-01-08 / Halaman : 103 / Rubrik : SN / Penulis : Nunuy Nurhayati, Dian Yuliastuti ,
Tiba-tiba ada sesosok tubuh bertelanjang dada dengan kepala dibungkus kaus tergeletak di tengah jalan, tepat di muka gerbang Pasar Baru, Jakarta, sore itu. Tubuh tersebut sama sekali tak bergerak. Di depannya terdapat koper terbuka, berisi "potongan-potongan anatomi manusia".
Seorang perempuan berperawakan kecil (koreografer Poppy Parisa) dari arah kantor Galeri Foto Jurnalistik Antara tampak membopong sebuah torso tanpa kepala berlumuran "darah" dari resin. Ia melempar tubuh itu ke Sungai Ciliwung yang melintasi Pasar Baru. Ia balik lagi ke markas fotografer Antara. Saat muncul kembali, ia membawa tas keresek berisi puluhan potongan tangan, kaki, dan kepala. Ia membuang-buang "cacahan mayat" itu. Sungai menjadi penuh kepala, kaki mengambang.
Lalu kekacauan terjadi. Terdengar suara megafon meraung-raung. Enam penari dari berbagai penjuru berlari-lari panik…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.