Dari Celana Dalam Hingga Inframerah

Edisi: 46/40 / Tanggal : 2012-01-22 / Halaman : 60 / Rubrik : IMZ / Penulis : Heru Triyono , ,


Sherlock Holmes memang terkenal dengan kaca pembesar. Detektif swasta rekaan Arthur Conan Doyle itu digambarkan membawa suryakanta ke mana-mana. Tapi dia "hidup" 125 tahun lalu, ketika teknologi masih sangat sederhana. Kini para detektif partikelir sudah memiliki alat secanggih milik James Bond—tokoh intelijen Inggris dalam novel Ian Fleming.

"Anak-cucu" Holmes di Indonesia tidak ketinggalan. Salah satu teknologi pendukung aksi detektif partikelir adalah perangkat Global Positioning System (GPS). Detektif CJ Ryon termasuk yang ahli memanfaatkan teknologi ini. Dia memasang chip GPS ke bordiran celana dalam yang dikenakan agen perempuannya. "Saya merakitnya sendiri," ujar Ryon.

Menurut Ryon, mengeksplorasi teknologi GPS amat mudah. Apalagi alatnya gampang didapat, meski tidak dibeli di dalam negeri. Ryon membeli chip itu dari Cina dengan harga US$ 500. "Chip cukup kecil, sebesar permen Sugus," katanya. Itulah mengapa chip ini mudah ia sematkan ke celana dalam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…