Harga-harga Dari Marina

Edisi: 47/40 / Tanggal : 2012-01-29 / Halaman : 93 / Rubrik : SR / Penulis : Seno Joko Suyono , ,


Lelaki itu tengkurap di lantai. Ia mengenakan pakaian eksekutif kantoran: jas, pantalon, dan sepatu hitam. Ia tak bergerak sedikit pun. Kita hanya bisa melihat punggung dan sedikit cambang di pipinya. Apakah ia tewas atau pingsan? Mengapa tak ada yang menolong dia? Raut mukanya dari pinggir seperti Ai Weiwei—perupa "l'enfant terrible" Cina.

Mereka yang lalu-lalang di depan booth Galeri Pearl Lam di Art Stage Singapore, pada 12-15 Januari lalu, dipastikan terkejut. Beberapa pengunjung sampai membungkuk, memastikan apakah itu orang biasa atau patung. Inilah salah satu karya menarik di Art Stage Singapore. Karya itu buatan pematung He Xiang Yu. Umurnya baru 26 tahun. Ia pendatang baru dari Cina. Ia membayangkan andai "seniornya"—perupa terkenal Cina, Ai Weiwei—tewas dibunuh. Ia memberi judul: The Death of Marat.

The Death of Marat, kita tahu, adalah lukisan karya Jacques-Louis David yang menggambarkan biang Revolusi Prancis, Marat (1743-1793), dibunuh aristokrat bernama Charlotte Corday. Marat seorang filsuf, politikus, dan wartawan radikal. David adalah sahabat akrab Marat. Bersama Marat, ia penyokong Robespierre, penggerak utama Revolusi Prancis. Ia melihat Marat sebagai martir revolusi. He Xiang Yu terinspirasi membuat patung Ai Weiwei mati tergeletak setelah seniman besar itu ditangkap oleh pemerintah Cina dan masuk penjara.

Selama tiga hari, 12-15 Januari lalu, di Marina Bay Sands, sekitar 140 galeri berkompetisi menjual lukisan, instalasi, patung, dan fotografi dari para perupa Asia superstar sampai pendatang baru. Kolektor dari penjuru dunia hadir. Art Stage Singapore tahun ini memasuki tahun kedua. Perhelatan ini menahbiskan diri sebagai tempat gathering intim untuk menjajakan seni rupa Asia ke pasar global.

Memang jumlah galeri yang ikut bertambah dibanding tahun lalu. Galeri-galeri top dunia, seperti Galeri Eigen+ Art (Leipzig/Berlin), Ben Brown Fine Arts (London), Lehman Maupin (New York), serta Victoria Miro dan White Cube (London), hadir. Dari Asia, Ota Fine Art (Tokyo), Hyundai (Seoul), dan Kaikai Kiki (Tokyo/Taipei) membuka stan.

Betapapun krisis ekonomi membayangi, perhelatan ini yakin permintaan terhadap seni rupa Asia tetap tinggi. Artprice.com, sebuah lembaga pengamat lelang, selama Art Stage berlangsung mengedarkan buku kecil gratis mengenai 10 perupa top yang laku di pasar. Lembaga ini mencatat, dari dunia seni lukis, 10 perupa yang paling sukses pada lelang sepanjang 2011…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…