Cemburu Membara, Racun Bertindak

Edisi: 51/40 / Tanggal : 2012-02-26 / Halaman : 115 / Rubrik : KRI / Penulis : Jajang Jamaludin, Hari Tri Wasono ,


Memasuki pekan kedua Februari lalu, telepon seluler Mohammad Faiz rajin berdering. Seorang kenalan baru hampir saban hari menelepon pemuda Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, itu. Sang kenalan mengaku bernama Basori, menjabat kepala sekolah menengah pertama, berstatus duda, dan punya harta lumayan banyak. Dia mengatakan mendapat nomor telepon Faiz, 21 tahun, dari akun jejaring sosial Facebook.

Faiz sama sekali tidak menduga perkenalan lewat telepon itu hampir membuat dia menjadi korban pembunuhan berantai. Karena itu, dia pun enjoy saja curhat dengan Basori. Bahkan kepada kenalan barunya itu ia meminta dicarikan pekerjaan.

Tak dinyana, Basori bahkan langsung menawarinya jadi anak angkat. Hanya, Basori memberi syarat: Faiz mesti bersedia tinggal di Nganjuk. Faiz menolak. Pemuda lulusan sekolah menengah kejuruan itu merasa tawaran Basori ini aneh. Baru berkenalan di telepon sudah mau menjadikannya anak angkat. "Nenek saya khawatir itu penipuan," kata Faiz di Kantor Kepolisian Resor Nganjuk pekan lalu.

Tak berhasil membujuk Faiz, Basori mengeluarkan jurus rayuan lain. Dia menawarkan bantuan modal usaha Rp 1 juta dan berjanji mencicil sepeda motor untuk Faiz. Kali ini, Faiz terpikat. Jumat sore, 10 Februari lalu, naik bus, dia pun meluncur ke Nganjuk.

Sesampai di Terminal Nganjuk, Faiz menelepon Basori. Dengan alasan masih ada tamu, Basori meminta Faiz menunggu. Basori menyatakan akan menyuruh keponakannya, Feri, untuk menjemput. Setengah jam kemudian, Feri tiba di terminal. Tapi dia mengaku diminta Basori mengajak Faiz jalan-jalan dulu. "Cari makan dulu," kata Feri seperti ditirukan Faiz.

Setelah berputar-putar dengan sepeda motor, keduanya singgah di sebuah warung. Lantaran hari sudah gelap, Faiz tak bisa mengingat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…