Demokrasi Ruang Angela

Edisi: 52/40 / Tanggal : 2012-03-04 / Halaman : 80 / Rubrik : TAR / Penulis : Kurniawan, ,


Pada mulanya empat bangku kayu itu sendirian di tengah ruangan. Seorang penari perempuan berkaus dan bercelana panjang hitam mendekat dan bermain-main dengannya. Dia duduk, berbaring, telungkup, berputar-putar di atasnya. Lalu ia meniti bangku itu perlahan-lahan, seperti meniti jembatan yang sempit. Dia meloncat hati-hati dari satu bangku ke bangku lain, lalu kembali ke bangku pertama dan tertidur. Dia tak peduli ada sekelompok penonton yang lesehan di lantai tak jauh darinya.

Lima penari lain tiba-tiba berhamburan masuk dari sela-sela penonton. Para penari itu berebut kursi-kursi yang tersisa. Satu penari bergerak menuju satu bangku dan yang lain langsung merebut bangkunya. Yang lain mengintai gerak penari lain, siap untuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05

Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…

Y
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29

Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…

B
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04

Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…