Bersandar Pada Lalu Lintas Rekening
Edisi: 02/41 / Tanggal : 2012-03-18 / Halaman : 84 / Rubrik : KRI / Penulis : Anton Aprianto, Febriana Firdaus, Indra Wijaya
SEPEKAN menanti, para penyidik Kejaksaan Agung dibuat gigit jari oleh Dian Anggraeni. Kamis pekan lalu, ketika memenuhi panggilan pemeriksaan, ia menolak bersaksi untuk kasus yang membelit suaminya, Dhana Widyatmika. Kamis dua pekan lalu, perempuan 36 tahun itu mangkir dari panggilan Kejaksaan karena tak mau diperiksa berbarengan dengan suaminya.
Datang satu jam lebih awal, ibu satu anak ini menyatakan ia menggunakan haknya seperti diatur Pasal 168 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Pasal ini mengatur seorang istri bisa menolak bersaksi untuk kasus suaminya. "Dari masukan penasihat hukum, saya menggunakan hak itu," kata Dian saat meninggalkan Gedung Bundar bersama dua pengacaranya.
Kesaksian Dian jelas amat penting untuk membongkar kasus ini. Penyidik menduga ia membantu suaminya, sesama pegawai pajak, "mengeruk" duit wajib pajak. Sepanjang 2005-2010, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan menemukan Rp 19,9 miliar pada 13 rekening milik Dhana yang tersebar di sejumlah bank. Padahal gaji pegawai negeri golongan III-C ini tak lebih dari Rp 7 juta.
Sebagian duit ditanam di lima perusahaan sekuritas nasional. Pada Januari lalu, Kejaksaan menemukan aliran baru duit Dhana. Sebesar Rp 7 miliar diinvestasikan di Hong Kong dan US$ 50 ribu diinvestasikan di Amerika Serikat. Ada juga dana masuk sebesar US$ 250 ribu dari Singapura.
Saat rekeningnya ditelisik PPATK, medio 2011, Dhana menjabat account representative di Kantor Pelayanan Wajib Pajak Besar, Gambir. Sebelumnya, ia account representative di KPP Penanaman Modal Asing VI, Kalibata, dan KPP Setiabudi, Jakarta Selatan. Sejak awal Januari lalu, lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara 1996 ini pindah ke Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta, yang dulu, sebelum 2008, bernama…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…