Selangkah Lagi Jilbab 'halal'
Edisi: 04/41 / Tanggal : 2012-04-01 / Halaman : 58 / Rubrik : OR / Penulis : Andy Marhaendra, ,
Tak ada masalah dalam keseharian, jilbab di kepala Sarah Hassanein menjadi kendala di lapangan. "Apakah ada penitinya? Bagaimana cara melepasnya?" ucap gadis keturunan Mesir, 19 tahun, ini menirukan pertanyaan yang dia terima dari wasit. Pertanyaan-pertanyaan tentang jilbab itu acap kali ia terima menjelang kickoff bila perempuan Kanada ini memperkuat tim sepak bola indoor sekolahnya, York University, Toronto.
Kecerewetan para wasit itu tak salah. Sesuai dengan aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), kerudung yang menutupi leher dan telinga dikategorikan jenis pakaian yang bisa membahayakan pemakainya atau pemain lain. Bila ditambahkan dengan pasal soal pelarangan mengusung simbol agama atau politik, kian kuatlah "pengharaman" jilbab bagi pemain sepak bola.
Tapi awal revolusi telah dimulai. Bulan lalu, dalam sidang di Bhagsot, Inggris, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) bersepakat mengkaji ulang aturan yang sudah berjalan lima tahun itu. Mendengar kabar tersebut, Sarah kontan berteriak, "Luar biasa, sangat sukar dipercaya!"
Keputusan IFAB sebenarnya belum final. Lembaga yang berkuasa penuh di bidang hukum sepak bola ini masih akan meneliti desain jilbab agar masuk kategori aman. Kata akhirnya baru diambil nanti pada sidang di Kiev, Ukraina, 2 Juli.
Namun, seperti seruan spontan Sarah, keputusan yang diambil IFAB di Bhagsot memang terbilang tak lazim. Organisasi ini berdiri pada 1886, lebih tua 18…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…