Si Penjaja Kematian Menanti Vonis

Edisi: 04/41 / Tanggal : 2012-04-01 / Halaman : 126 / Rubrik : INT / Penulis : Sandy Indra Pratama , ,


TAHANAN berkumis baplang itu tak mau diam. Ia gelisah dalam balutan seragam pesakitan dengan rantai besi yang membelenggu kaki dan tangannya. Alih-alih gembira menyambut sekelompok pria yang sengaja membesuknya, Rabu pekan lalu, tahanan yang satu itu lebih memilih berjalan wira-wiri di ruang jenguk kompleks penjara Manhattan, New York, Amerika Serikat.

Lelaki galau itu adalah Viktor Anatolyevich Bout. Pria itu disebut-sebut sebagai penjaja senjata ilegal terbesar di dunia. Sudah hampir 15 bulan ia ditahan kepolisian federal Amerika Serikat. Dia sedang menjalani peradilan atas tuduhan penjualan senjata haram ke kelompok pemberontak bersenjata beraliran komunis di Kolombia, FARC.

Bout layak senewen. Pekan ini pria kelahiran Dushanbe, Rusia, 45 tahun lalu itu akan menghadapi vonis. Ancaman hukumannya tak main-main: bui seumur hidup. Tim pengacaranya pun tak bisa apa-apa, karena para juri di pengadilan New York sudah berembuk dan memutuskan dirinya bersalah pada November 2011. Tuduhannya adalah konspirasi membunuh warga dan para pejabat Amerika serta membantu organisasi teroris. "Harapan bebas dari jeratan sangat tipis," kata Albert Dayan, kepala tim pembela Bout, saat diwawancarai The New Yorker pekan lalu.

Cerita penghakiman terhadap Bout bermula dari drama penangkapannya di Bangkok, Thailand, 5 Maret 2008. Kala itu Bout dan kolega bisnisnya, Andrew Smulian—dikenal Bout sebagai broker senjata di Afrika—datang ke Negeri Gajah Putih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…