Tumbang Terhantam Obat Pencahar

Edisi: 07/41 / Tanggal : 2012-04-22 / Halaman : 54 / Rubrik : OR / Penulis : Reza Maulana, Ananda Teresia, Febrianti


Sang juara terdesak. Pukulan demi pukulan mendarat telak di kepala Muhammad Afrizal, mencuatkan lebam di pelipis kirinya. Juara nasional kelas ringan junior itu jatuh pada ronde ketiga, meski langsung bangkit sebelum wasit memulai hitungan knockout. Pada ronde kedelapan, pelatih Misyanto alias Little ­Holmes hendak lempar handuk karena merasa petinjunya tak mampu memenangi pertandingan.

"Jangan Pak, ada bos saya dari Padang datang," kata Holmes—menirukan ucapan Afrizal—kepada Tempo awal pekan lalu. Dari bangku penonton, menyembul teriakan penyemangat dari petinggi Perusahaan Daerah Air Minum Padang, tempat petinju 32 tahun itu bekerja. Dia kembali menolak tawaran menghentikan pertandingan pada ronde kesebelas, yang datang dari promotor Gelar Tinju Profesional Indosiar, Erick Purna Irawan. Bel penanda ronde 12 berdentang beberapa menit sebelum kalender Maret habis. Sang penantang, Irvan Barita Marbun—sembilan tahun lebih muda—menyabet sabuk Komisi Tinju Indonesia dari pinggang Afrizal.

Gelumat sembilan ratus penonton di Studio Indosiar di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, tak sampai ke kamar ganti. Afrizal mengelap peluh dan mengenakan kemeja lengan pendek kotak-kotak pemberian perempuan yang akan dinikahinya pada 15 April ini. Tapi, saat akan mengenakan celana, dia mendadak kehabisan tenaga. "Saya berbaring dulu. Pusing," kata Afrizal kepada Holmes. Dia mulai panik setelah setengah jam Afrizal tak berdaya merespons panggilan, lalu si petinju muntah.

Pelatih 43 tahun itu memboyong petinjunya ke Rumah Sakit Royal Taruma, yang berjarak sekitar satu kilometer. Pencitraan sinar-X menyatakan terjadi perdarahan di otak Afrizal. Namun operasi urung dilakukan karena ruang unit perawatan intensif—yang dibutuhkan pasca-operasi—penuh. Ahad, 1 April, sekitar pukul 3, Afrizal tiba di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Timur, yang jadi rujukan Komisi Tinju. Operasi dilakukan tujuh jam kemudian. Dokter berhasil mengangkat darah beku yang menghambat aliran oksigen ke otaknya. Namun Afrizal tetap tak sadarkan diri, sampai maut menjemputnya beberapa menit setelah azan subuh, Rabu dua pekan lalu.

Situs Boxing-Indonesia mengatakan pria kelahiran Padang ini jadi petinju Indonesia ke-27…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…