Senandung Dari Bandung

Edisi: 08/41 / Tanggal : 2012-04-29 / Halaman : 60 / Rubrik : MEM / Penulis : Anwar Siswadi, Nurdin Kalim,


Bimbo melangkah dari sebuah rumah di Jalan Sultan Agung, Bandung. Kelompok tiga bersaudara ini putra pasangan Dajat Hardjakusumah, seorang wartawan kawak­an Antara, dan Uken Kenran, ibu rumah tangga. Mereka—Samsudin atau Sam, Darmawan atau Acil, dan Jaka Purnama Hardjakusumah—menggeluti dunia musik saat masih duduk di sekolah menengah pertama.

Menginjak sekolah menengah atas, Sam membentuk band The Alula's. Karena ada pelarangan nama berbau Barat saat itu, kelompok musik tersebut kemudian berganti nama menjadi Aneka Nada. Sam dan Acil menjadi vokalis. Sam juga menjadi pengasuh band Aneka Nada Yunior, yang diawaki adiknya, Jaka, dan Iwan Abdulrachman, teman akrab Jaka di SMP.

Saat Sam mahasiswa, Guntur Soekarnoputra, anak sulung Presiden Sukarno, bergabung dengan Aneka Nada. Mereka sama-sama kuliah di Institut Teknologi Bandung. Tapi umur band ini tak panjang. Pada 1965, mereka bubar. Sam dan Acil vakum. Mereka berdua kemudian lebih banyak mencurahkan untuk membimbing adik-adiknya—Yani, Tina, dan Iin Hardjakusumah—yang tergabung dalam trio Yanti Bersaudara.

Trio vokal perempuan itu kemudian melejit lewat lagu-lagu hit mereka, antara lain Abu Nawas, Sinbad, dan Anggrek Merah. Nah, saat trio ini berjaya, mereka punya ide memberikan hadiah gitar kepada ketiga abangnya. Akhirnya, dengan bermodal tiga gitar akustik lokal buatan Oen Peng Hok itu, Sam dan kedua adiknya kembali genjrang-genjreng memainkan lagu-lagu Latin. Ketiganya juga kemudian membentuk kelompok musik, tapi belum bernama.

Hingga suatu hari pada 1967, mereka diundang tampil di TVRI. Saat itulah Hamid Gruno, seorang pencari bakat yang mengundang mereka, memberi nama Trio Los Bimbos, yang kemudian berubah menjadi Trio Bimbo. "Saat saya tanyakan apa arti nama itu, Pak Hamid Gruno hanya menjawab, pokoknya artinya baguslah," kata Sam mengenang kejadian sekitar 45 tahun silam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05

Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya

K
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28

Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…

A
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09

Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…