Di Bawah Bayang-bayang Xanana

Edisi: 08/41 / Tanggal : 2012-04-29 / Halaman : 114 / Rubrik : INT / Penulis : Eko Ari Wibowo, Jose Sarito Amaral,

MENGENAKAN kacamata polos, setelan jas berwarna hitam pudar, dan sepatu kulit hitam, sang pemenang terus menabur senyum. Di hadapan 500 pendukungnya di Taibesi, Dili, Jose Maria de Vasconcelos—lebih dikenal dengan Taur Matan Ruak—berikrar, "Kepercayaan yang diberikan kepada saya dan kontribusi rakyat tak akan jatuh ke tanah. Saya akan bekerja keras membangun negeri ini."

Dalam penghitungan sementara, Taur memimpin dengan 61 persen dari 98 persen suara yang telah dihitung. "Penghitungan memang belum tuntas, tapi Taur Matan Ruak telah memperoleh mayoritas suara," kata Tomas Cabral, Ketua Pemilihan Timor Leste.

Ratusan pendukungnya dan sejumlah organisasi kemasyarakatan membanjiri untuk memberikan ucapan selamat kepada Taur. Anggota tim sukses Taur terpaksa pulang larut malam untuk meladeni para tamu yang tak henti-hentinya bertandang. Bukan hanya itu, media massa lokal dan internasional pun meminta wawancara kepada tim sukses. "Saya pulang paling cepat jam sepuluh," ujar Belo, anggota tim, kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Perolehan suara Taur meninggalkan jauh kompetitornya, Francisco Guterres Lu Olo, yang didukung Partai Fretilin. Ia hanya meraup 39 persen suara. Hasil ini kontras dengan situasi pada pemilihan putaran pertama. Saat itu Lu Olo justru yang memimpin 28 persen suara dan hanya menempatkan Taur pada posisi kedua dengan 26 persen suara. Pemungut­an hanya diikuti 73 persen dari 626.503 pemilih yang terdaftar. Kurangnya partisipasi ini karena pemilih hanya bisa menggunakan haknya di daerah asalnya. Padahal…

Keywords: -

---

Foto Terkait