Setelah Menembus Awan Kumulonimbus
Edisi: 09/41 / Tanggal : 2012-05-20 / Halaman : 36 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Bagja Hidayat, Pramono, Ayu Cipta
DI langit Jakarta, pilot Aleksandr Yablontsev meminta izin kepada menara kontrol udara Pangkalan Halim Perdanakusuma untuk menaikkan pesawatnya hingga 10 ribu kaki. Petugas mengizinkan setelah mendapat persetujuan dari menara kendali Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Pilot Rusia 57 tahun ini pun menambah ketinggian Sukhoi Superjet 100 itu menembus awan. Ini kontak Yablontsev kedua, setelah ia melaporkan pesawatnya hendak lepas landas dari Halim pukul 14.21, Rabu pekan lalu. "Kami izinkan menambah ketinggian karena wilayah udara itu aman," kata Mulya Budi, Deputi Senior General Manager Air Traffic Control Soekarno-Hatta.
Tak ada yang aneh dengan pesawat komersial pertama Sukhoi produksi 2007 yang mampu terbang 12.500 kaki dengan daya jelajah 4.500 kilometer itu. Tiga jam sebelumnya, Yablontsev bersama kopilot Aleksandr Kochetkov sukses membawa beberapa tamunya dari maskapai penerbangan Indonesia yang berminat membeli pesawat itu mengelilingi langit Bogor selama setengah jam.
Pesawat yang mendapat lisensi dari European Aviation Safety Agency pada Februari lalu itu kembali ke Halim dalam kondisi sehat walafiat. "Saya tak melihat kelainan sedikit pun di pesawat itu," kata Chappy Hakim, mantan Kepala Staf Angkatan Udara, yang diminta mengecek kondisi pesawat sebelum terbang.
Sukhoi sedang berkeliling ke enam negara untuk mempromosikan pesawat seharga Rp 350 miliar per unit itu. Indonesia negara keempat yang dikunjungi, setelah Kazakstan, Pakistan, dan Myanmar. Kartika Airlines dan Sky Aviation sudah memesan 10 dan 12 unit pesawat berkapasitas 98 kursi ini. Setelah ke Indonesia, sedianya Superjet akan terbang ke Laos dan Vietnam.
Pada penerbangan kedua Rabu siang di Halim itu, Yablontsev membawa 37 penumpang plus tujuh kru. Lima penumpang di antaranya wartawan dan sisanya para direktur perusahaan penerbangan Jakarta. Para pramugari bersukacita, penumpang tersenyum gembira sebelum lepas landas, seperti terlihat dari foto-foto yang diunggah Sergey Dolya, fotografer yang dibawa Sukhoi, ke dalam blognya.
Menurut Mulya Budi, permintaan Yablontsev menambah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…