Tertambat Kabut Gunung Salak

Edisi: 11/41 / Tanggal : 2012-05-20 / Halaman : 46 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Anton Septian, Subkhan, Tri Suharman


SEBELUM Sukhoi Superjet 100 meninggalkan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Ismiyati Sunarto menelepon ibunya, Sutini. Kepada sang ibu, Rabu siang pekan lalu, ia mengabarkan hendak terbang dengan pesawat baru buatan Rusia itu. "Ibunya sempat melarang karena ini pertama kali Ismi naik pesawat," kata Sikun Hadisunarto, ayah Ismiyati, di rumahnya, Serang, Banten, Kamis pekan lalu.

Ismiyati satu dari 45 penumpang Sukhoi yang menabrak tebing Gunung Salak, 21 menit setelah lepas landas, pada penerbangan gembira alias joy flight itu. Lulus dari Sastra Jepang Universitas Pendidikan Indonesia setengah tahun lalu, ia melamar pekerjaan menjadi guru. Gagal, ia lalu melamar ke Trans TV dan diterima sebagai reporter.

Bersama Aditya Sukardi, juru kamera stasiun televisi yang sama, Ismiyati ditugasi meliput uji coba Sukhoi untuk penumpang sipil, yang rencananya dibeli Kartika Airlines itu. "Karena tugas kantor, Ismi akhirnya diizinkan ibunya naik pesawat," kata Sikun.

Keluarga Didik Nur Yusuf, fotografer majalah khusus dirgantara, Angkasa, merasakan hal yang sama. Sebelum berangkat ke Halim untuk menjepret pesawat penumpang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…