Keriangan Koninginnedag Di Tengah Krisis
Edisi: 12/41 / Tanggal : 2012-05-27 / Halaman : 60 / Rubrik : IMZ / Penulis : Sandy Indra Pratama, Asbari Nurpatria Krisna ,
SATU hari dalam setahun, tepatnya 30 April, rakyat Belanda merayakan hari penobatan ratu mereka, Ratu Beatrix Wilhelmina Armgard, sekaligus hari lahir ibundanya, Ratu Juliana. Pada hari itu, Belanda berwarna oranye. Warga di semua kota turun ke jalan dengan berbagai atribut berwarna oranye. Krisis ekonomi yang mengungkung Eropa tidak terjadi pada hari itu. Barang-barang dijual murah tanpa pajak.
Karnaval rakyat menjadi suguhan utama perayaan. Minuman beralkohol, keriangan parade, dan pasar murah jadi bagian dari pesta pora. Kontributor Tempo, Asbari Nurpatria Krisna, yang sudah 20 tahun lebih mengikuti perayaan Hari Ratu, mereportasekan momen akbar itu di tengah krisis ekonomi.
AHAD pagi tiga pekan lalu, Amsterdam terasa berbeda. Anak-anak berseliweran membawa setumpuk koran, brosur, dan selebaran untuk dibagikan. Sembari bercanda, mereka berlomba menyimpan kertas-kertas itu di depan setiap pintu rumah warga. Siapa yang cepat menghabiskan lembaran-lembaran itu jadi juaranya. Hari itu para bocah dan remaja di Belanda jadi loper dadakan.
Menjadi pengantar koran dan brosur memang salah satu cara bagi anak-anak di Amsterdam dan seluruh pelosok Belanda mencari uang tambahan. Biasanya mereka diupah perusahaan-perusahaan yang beriklan lewat media koran, brosur, dan selebaran. Dalam satu atau dua hari kerja, bocah dan remaja di Belanda bisa mengantongi 300 euro atau sekitar Rp 3,6 juta.
Praktek ini jadi âtradisiâ beberapa hari menjelang perayaan Koninginnedag atau Hari Ratu, hari penobatan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…