Kenangan Buram 1998

Edisi: 12/41 / Tanggal : 2012-05-27 / Halaman : 90 / Rubrik : SR / Penulis : Kurniawan , ,


Pria tua berpeci di layar televisi itu membacakan sesuatu. Orang-orang yang menyaksikannya berpelukan. Tak jauh dari mereka, ada orang membopong kantong-kantong besar. Di bagian lain, seseorang bercelana pendek melangkah santai dengan sebuah tas besar di bahu kiri serta kipas angin dan termos tergantung di tangan kanan. Di dekatnya, orang-orang menggulingkan sebuah mobil.

Pada Mei ini, citra-citra itu membangkitkan kenangan kita pada peristiwa 14 tahun silam di bulan yang sama: reformasi, kerusuhan, perampokan, penjarahan, pembakaran, penculikan, penembakan, penyerbuan, pendudukan gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat, demonstrasi di mana-mana, nilai dolar meroket, dan seterusnya. Kita akan mengenangnya dengan cara masing-masing. Dan Agung Kurniawan, perupa Yogyakarta, merekamnya dengan membuat keping-keping adegan tadi dalam bentuk ”gambar besi”—istilahnya untuk gambar yang terbangun dari susunan besi-besi tipis atau terali yang dilekak-lekuk sesuai dengan kebutuhan.

Keping-keping adegan peristiwa Mei 1998 dari terali besi itu memenuhi tembok galeri seni Umah Seni di Jalan Suwiryo Nomor 11, Menteng, Jakarta, pada 5-19 Mei ini. Besi-besi itu tidak menempel langsung di dinding, tapi berjarak sekitar sejengkal, sehingga sorotan lampu putih ke obyek tersebut menghasilkan bayang-bayang yang jatuh ke dinding. Bayangan dan obyek itu seakan-akan menyatu dan tumpang-tindih, yang membuat efek seperti gambar yang buram atau kembar. ”Efek ini seperti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…