Mengangkat Kerikil Dari Sepatu

Edisi: 13/41 / Tanggal : 2012-06-03 / Halaman : 70 / Rubrik : MEM / Penulis : Nurdin Kalim, Ninin Damayanti, Purwani Diyah Prabandari


B.J. Habibie begitu riang. ”Maaf ya sudah menunggu,” kata Presiden Indonesia ketiga ini ketika Tempo berkunjung ke kediaman yang juga menjadi kantornya di kawasan Kuningan pada sebuah sore Maret lalu. Berjalan menuju ruang perpustakaan, melewati ruang muka, ia tiba-tiba berhenti dan mengarahkan stik ke lantai marmer, yang ada gambar peta Indonesia-nya. ”Iya, Timor Timur sudah bukan lagi bagian Indonesia.”

Ingatan melambung ke peristiwa 30 Agustus 1999. Pada tanggal tersebut, Presiden B.J. Habibie memberi peluang rakyat Timor Timur mengadakan referendum. Hasilnya mengejutkan. Sebanyak 78,5 persen pemilik suara menyatakan menolak otonomi luas dan hanya 21,5 persen yang menerima. Pada 20 Mei 2002, provinsi termuda di Indonesia ini pun resmi menjadi negara berdaulat: Timor Leste.

Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, Ali Alatas, menyebut Timor Timur sebagai kerikil dalam sepatu. Habibie berusaha menyingkirkan kerikil itu dengan memberikan kepercayaan kepada rakyat Timor Timur untuk menentukan nasibnya sendiri. Bagaimana Habibie begitu berani mengambil keputusan yang cukup kontroversial tersebut?

***

Ketika mengawali masa kepresidenan, saya merasa punya masalah. Jiwa Undang-Undang Dasar 1945 adalah jiwa yang tidak bisa menerima masyarakat sekecil apa pun di muka bumi ini dijajah. Saat Pak Harto (Soeharto) menjabat presiden, saya pernah bertanya kepada beliau, ”Pak, kenapa sih Timor Timur itu? Kita memprok­lamasikan Indonesia kan bukan berdasarkan etnis, bukan berdasarkan bahasa. Yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05

Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya

K
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28

Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…

A
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09

Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…