Seumur Hidup Bagi Firaun Terakhir
Edisi: 15/41 / Tanggal : 2012-06-17 / Halaman : 116 / Rubrik : INT / Penulis : Sapto Yunus, ,
Malam semakin tua, tapi sekitar sepuluh ribu orang tak kunjung beringsut dari Lapangan Tahrir di pusat Kota Kairo, Sabtu dua pekan lalu. "Pengadilan ini cuma lelucon," ada yang berseru demikian. Sebagian lagi menimpalinya, "Rakyat meminta pembunuh dieksekusi." Teriakan dan nyanyian bercampur aduk di lapangan tempat lahirnya gerakan perlawanan rakyat Mesir itu. Ganjaran penjara seumur hidup bagi bekas presiden Husni Mubarak sungguh tak memuaskan. Majelis hakim hanya menyatakan pria 84 tahun itu bersalah karena gagal mencegah pembunuhan ratusan pengunjuk rasa ketika pergolakan pecah pada Januari 2011, bukan karena memerintahkan pembunuhan.
Kekecewaan makin besar karena Pengadilan Kriminal Kairo memvonis bekas menteri dalam negeri Habib el-Adly dengan hukuman yang sama seperti bosnya. Enam pejabat tinggi kepolisian bebas. Rakyat yang menjadi korban rezim Mubarak menganggap semua putusan itu terlalu ringan. Mereka menginginkan lelaki yang dijuluki Firaun Terakhir itu dihukum mati. "Memalukan. Keadilan tidak ditegakkan," kata Ramadan Ahmed. Putra Ahmed adalah satu dari 18 demonstran yang tewas dalam insiden berdarah di depan kantor polisi Distrik Zawya el-Hamrah, Kairo, 28 Januari 2011.
Mereka marah karena kasus yang ditimpakan kepada Mubarak; kedua putranya, Alaa, 50 tahun, dan Gamal, 48…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…