Telepon, Dolar, Dan Tersingkirnya Yunus
Edisi: 17/41 / Tanggal : 2012-07-01 / Halaman : 102 / Rubrik : EB / Penulis : Bobby Chandra, ,
Persamuhan baru berjalan belasan menit di lantai sembilan ruang Fraksi Partai Demokrat, gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa pekan lalu. Sekonyong-konyong BlackBerry milik Nurhayati Assegaf berdering. "Eh, ini Ical," kata Nurhayati di depan peserta rapat.
Duduk di dekat pintu masuk, Nurhayati, Ketua Fraksi Demokrat di DPR, dikelilingi anggota lain. Semua kader Demokrat di Komisi Keuangan hadir, antara lain Andi Rahmat, Achsanul Qosasi, Andi Timo Pangerang, Vera Febyanthy, I Wayan Sugiana, dan Amin Santono.
Rapat berlangsung sejak pukul lima sore, dua jam sebelum voting pemilihan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang digelar pada Selasa, 19 Juni. Agendanya membahas dukungan partai berlambang Mercedes itu kepada Yunus Husein.
Suara di seberang samar menjelaskan sesuatu. Nurhayati pamit ke luar ruangan. Tak lama dia masuk kembali. "Iya, Bang. Terima kasih," katanya. "Tapi tolong sampaikan juga instruksi itu ke bawah, ke Pak Setya Novanto dan Pak Ade juga. Jadi kami dukung Nelson, Abang dukung Yunus, ya."
Ical yang dimaksud adalah sebutan akrab Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar. Dua nama lain, Setya Novanto, Ketua Fraksi Golkar, dan Ade Komarudin, anggota Komisi Keuangan dari Partai Beringin. Satu lagi Nelson Tampubolon, calon dari Bank Indonesia.
Telepon ditutup. Hanya bercakap-cakap dua-tiga menit, tapi dialog itu melegakan 14 kader Demokrat di Komisi Keuangan, yang menyimak pembicaraan itu. "Berarti dukungan aman," begitu kata salah seorang peserta rapat kepada Tempo, Rabu pekan lalu.
Dukungan Golkar, pemilik sepuluh suara di Komisi, penting untuk memuluskan jalan Yunus, bekas Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Ditambah 14 suara dari kader Demokrat dan 6 suara lagi dari partai koalisi, bereslah urusan.
"Kami akhirnya memutuskan memilih Nelson, yang didukung Golkar karena berharap Ical juga bakal mendukung Yunus," kata sumber itu, saat ditemui di sebuah restoran eksklusif di sebuah mal di bilangan Jakarta Selatan.
Sejam sebelum pemungutan suara, Demokrat masih yakin jagonya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…