Mantan Ketua Komisi Antikorupsi Hong Kong Bertrand De Speville: Kpk Harus Ada Di Semua Provinsi

Edisi: 19/41 / Tanggal : 2012-07-15 / Halaman : 124 / Rubrik : WAW / Penulis : Anton Septian, Sadika Hamid,


Tak lama setelah Bertrand de Speville meluncurkan bukunya, Overcoming Corruption: The Essentials, pada 2010, Tunku Abdul Aziz, bekas Wakil Ketua Transparency International, menuliskan pendapatnya—yang boleh jadi terdengar "sedikit emosional". Katanya, "Jika ada seseorang di muka bumi ini yang boleh saya kagumi karena upayanya yang tak kunjung padam memerangi korupsi, dialah Bertrand de Speville."

Pria 71 tahun ini praktis melewati tahun-tahun puncaknya untuk mengurusi pemberantasan korupsi—suatu pekerjaan yang menurut dia punya efek "menyakitkan, perlu daya tahan, dan bisa (membuat orang) amat kesepian". Dia mengejar para koruptor sejak masih menjadi jaksa hingga saat memimpin Komisi Independen Antikorupsi (ICAC)—"KPK"-nya Hong Kong.

Bertrand de Speville dan Komisi Pem­be­ran­tasan Korupsi sejatinya punya ikatan "pri­mordial". Sepanjang 2000-2001, ia mem­­bantu Kementerian Kehakiman (kini Ke­men­terian Hukum dan Hak Asasi Manusia) merancang KPK. Pada 2002, payung hukum lembaga ini disahkan—dan berdiri setahun kemudian. Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias pada 2005 juga mendapat ban­tuannya. Bertrand pun turut membidani kelahiran lembaga antikorupsi di berbagai negara.

Setelah pensiun dari ICAC—yang berhasil membersihkan kepolisian Hong Kong—ia men­dirikan kantor konsultan antikorupsi, dan diundang ke banyak negara. Berada di Jakarta sepanjang pekan lalu, Bertrand bertemu dengan pemimpin KPK dan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Dia juga memberi kuliah umum di Universitas Paramadina, Jakarta. Membagi pengetahuan dan pengalaman antikorupsi di Indonesia memang bukan hal baru baginya. Kelahiran Undang-Undang KPK, antara lain, berkat masukan Bertrand.

Rabu pekan lalu, di sela-sela jadwalnya yang amat padat, Bertrand de Speville menerima wartawan Tempo Anton Septian dan Sadika Hamid untuk wawancara khusus. Selama satu jam lebih, mantan Ketua ICAC itu membicarakan korupsi dengan serius tapi dingin, tanpa sedikit pun riak di air mukanya. Emosi Bertrand baru meleleh tatkala dia mengeluarkan sebuah kamera tua yang sudah baret-baret di akhir wawancara. "Saya ingin dipotret bersama kalian," ujarnya seraya tersenyum lebar.

Boleh tahu apa saja…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…