Bersama Joki Menjadi Dokter

Edisi: 21/41 / Tanggal : 2012-07-29 / Halaman : 94 / Rubrik : KRI / Penulis : Mustafa Silalahi, Pito Agustin Rudiana, Addi Mawahibun Idhom

ISU itu menyebar sehari sebelum ujian. Isinya, ada puluhan remaja, sebagian besar perempuan, berkumpul di sebuah tempat dekat pagar kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mereka terlihat mengerubungi sebuah mobil yang terparkir di sana. Dari dalam mobil, seseorang membagi-bagikan semacam perangkat elektronik.

Cerita ini menyebar ke sejumlah orang tua calon mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran UGM. Dekan Fakultas Kedokteran Titi Savitri Prihatiningsih segera memerintahkan para pengawas ujian untuk waspada. "Kami langsung curiga ada perjokian," kata Titi kepada Tempo.

Ujian masuk khusus Program Internasional Fakultas Kedokteran UGM kemudian digelar pada Jumat dua pekan lalu. Ujian berlangsung dua hari, Jumat dan Sabtu. Panitia benar-benar memperketat pengawasan ujian yang dilaksanakan di tujuh ruangan di kampus itu. Hari pertama ujian, semua peserta yang berjumlah 380 orang diperintahkan mengumpulkan telepon seluler ke setiap pengawas yang berdiri di pintu masuk ruang ujian.

Di antara peserta, ada empat remaja perempuan yang tak mau menyerahkan telepon mereka. Saat dilakukan penggeledahan, pengawas menemukan telepon seluler model jadul yang menempel di lengan mereka dengan bantuan plester. Telepon itu terhubung dengan headset yang juga disertai microphone, tersembunyi di balik jilbab mereka. Keempat peserta diinterogasi di ruang dekanat Fakultas Kedokteran UGM. "Namun ujian tetap dilanjutkan seperti tak terjadi apa-apa," kata Titi.

Salah seorang pengawas kemudian menggunakan telepon seluler itu. Dasar hoki, tiba-tiba terdengar suara. "Apakah Anda mendengar suara…

Keywords: -

---

Foto Terkait