Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Anggito Abimanyu: Tanggung Jawab Saya Di Dunia Dan Akhirat

Edisi: 21/41 / Tanggal : 2012-07-29 / Halaman : 130 / Rubrik : WAW / Penulis : Andari Karina Anom, Purwani D. Prabandari, Subkhan J. Hakim


ADA kabar tak terduga dari Kementerian Agama, akhir Juni lalu. Menteri Agama Suryadharma Ali melantik Anggito Abimanyu sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Ekonom Universitas Gadjah Mada itu bukanlah orang dalam Kementerian. Ia bahkan tidak dikenal memiliki pengalaman di bidang keagamaan, apalagi soal haji.

Karena itu, ketika Suryadharma mendekatinya Februari lalu, dia agak terkejut. "Ah, Bapak ini bercanda," katanya kepada Suryadharma. Tentu saja Menteri Agama tidak bercanda. Menteri Suryadharma memilih proses pendekatan secara diam-diam meski mengantongi restu dari Presiden dan Wakil Presiden. Anggito dianggap mampu membenahi penyelenggaraan rukun Islam yang melibatkan paling banyak uang ini.

Sebagai seorang ahli ekonomi, Anggito diharapkan dapat menyelesaikan sekian banyak masalah haji. Mulai pengaturan keberangkatan jemaah haji yang jauh melebihi kuota; memastikan kenyamanan jemaah di Tanah Suci, yang kerap dikeluhkan; hingga pengelolaan uang haji yang berjumlah Rp 40 triliun, yang berpotensi disalahgunakan. "Direktorat Haji risiko korupsinya tinggi, tapi amalnya banyak," kata Anggito, yang sudah dua kali berhaji.

Menjadi pejabat yang mengurusi ibadah, Anggito tak mengubah penampilan. Dia tetap menjinjing tas kain belacu berwarna merah-hitam, yang tampaknya pembagian dari sebuah seminar. Tas yang sama ditentengnya saat rapat di Dewan Perwakilan Rakyat. Di dalamnya tersimpan benda kesayangannya: flute!

Wartawan Tempo Andari Karina Anom, Purwani D. Prabandari, dan Subkhan J. Hakim serta juru foto Wisnu Agung Prasetyo menemui Anggito sesaat setelah dia menjadi pembicara di Menara 165 di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Dalam acara itu, dia didaulat meniup alat musiknya.

Bagaimana prosesnya Anda menjadi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah?

Sebenarnya, pada Februari 2012, Pak Suryadharma Ali meminta saya membuat konsep pengelolaan keuangan haji. Dananya saat ini Rp 40 triliun dan belum tahu bagaimana mengelola supaya aman dan memberi hasil terbaik untuk jemaah. Presentasi batal, tapi saya malah kemudian ditelepon Pak Menteri, "Anggito, kamu aja deh jadi dirjen." Kemudian, sewaktu Pak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…