Bijak Melihat Selat Sunda

Edisi: 22/41 / Tanggal : 2012-08-05 / Halaman : 31 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


Perdebatan publik menyangkut proyek besar, seperti rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda, merupakan gejala sehat di sebuah negara demokrasi seperti Indonesia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan proyek itu diperlukan untuk memperkuat hubungan ekonomi dua pulau yang dihuni 80 persen penduduk negeri ini. Presiden juga khawatir atas kesatuan bangsa bila di masa depan dibuat jembatan antara Sumatera dan Malaysia, sementara Jawa dan Sumatera masih terpisah oleh Selat Sunda.

Kekhawatiran Presiden Yudhoyono layak didebat. Pandangannya tentang Selat Sunda sebagai pemisah Jawa dan Sumatera sehingga perlu jembatan untuk menghubungkan keduanya menunjukkan kepala negara RI ini belum memahami paradigma maritim, yang selalu melihat laut sebagai penghubung, bukan penyekat.

Pandangan Presiden tentang jembatan sebagai penghubung ekonomi juga perlu dikritik. Hubungan ekonomi lebih didominasi transportasi barang dan jasa ketimbang manusia, dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.