Masuk Islam Dan Masyumi

Edisi: 25/41 / Tanggal : 2012-08-26 / Halaman : 96 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Tim Lapsus, ,


Hari terakhir muktamar Partai ­Masyumi IV di Yogyakarta, Desember 1949, berlangsung panas. Silang pendapat terjadi dalam pembahasan anggaran dasar rumah tangga. Ketegangan disebabkan juga oleh adanya wacana untuk mendesak Nahdlatul Ulama keluar dari partai. Jumlah peserta waktu itu terbilang banyak. Sekitar dua ratus. Salah satu yang hadir adalah Ernest Franois Eugne Douwes Dekker. "Dalam buku tamu tercatat nama dia," kata Yusril Ihza Mahendra kepada Tempo, Selasa akhir Juli lalu.

Yusril tidak mengetahui keberadaan dokumen buku tamu itu. Dia hanya mendapat keterangan itu dari Slamet Imam Santoso (almarhum), sesepuh Partai Masyumi. Yang terang, Douwes Dekker datang ke muktamar dengan gaya khasnya, yaitu memakai jas dan peci hitam. "Dia sudah tampak tua waktu itu," ujar Yusril, yang didapuk sebagai ahli waris Masyumi oleh Anwar Harjono (almarhum), mantan juru bicara Masyumi. Meski hadir, Douwes Dekker tidak angkat bicara saat muktamar.

Bisa dipahami jika dia diundang muktamar. Douwes Dekker cukup aktif di Masyumi. Yusril mencatat, dia sempat menjadi anggota dewan mewakili fraksi Masyumi di parlemen sementara setelah kemerdekaan, sekitar 1947, di Yogyakarta. "Dia diangkat menjadi anggota parlemen…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…