Magsaysay Bagi Wirausahawan Sosial

Edisi: 27/41 / Tanggal : 2012-09-09 / Halaman : 52 / Rubrik : LIN / Penulis : Untung Widyanto, ,


Tersesat di hutan jati akan terwujud di Konawe Selatan." Ungkapan ini muncul di kalangan anggota Koperasi Hutan Jaya Lestari melihat banyaknya pohon jati di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Hutan itu tidak tumbuh dalam semalam. Sejak 2003 sampai 2010, warga menanam sekitar 3 juta pohon jati di lahan seluas 1.800 hektare di 40 desa. Usia pohon jati itu 1-6 tahun dan tumbuh di lahan milik anggota koperasi yang beranggotakan 8.000 orang tersebut.

Pada tahun ke-16 nanti, pohon siap panen. Jika menggunakan harga sekarang, Rp 6,5 juta per meter kubik, untuk satu hektare hutan jati bakal dihargai Rp 1,8 miliar. Banyak petani bakal menjadi miliarder. "Mereka kini paham bahwa menanam pohon akan mendapat manfaat," kata Silverius Oscar Unggul, Direktur Eksekutif Jaringan Untuk Hutan (Jauh), dua pekan lalu.

Tak terbayangkan bahwa sepuluh tahun lalu banyak warga (sebelum jadi anggota koperasi itu) berprofesi sebagai penebang liar. Mereka membalak kayu jati di hutan negara. Sejumlah orang pun keluar-masuk penjara akibat kegiatan ilegal itu. Onte—panggilan Silverius—bersama teman-temannya di organisasi Telapak heran mengapa yang ditangkap polisi adalah orang kecil, bukan cukongnya.

Akhirnya, mulai 2003, Telapak—lembaga swadaya masyarakat yang berkantor di Bogor, Jawa Barat—mengajak warga melepaskan diri dari para cukong. Mereka mendorong warga membentuk koperasi sebagai unit usaha yang memanfaatkan hasil hutan. Selain menanam jati, warga diajak menanam tanaman jangka pendek, seperti jahe dan palawija lainnya.

Upaya itu berhasil. Pada Mei 2005, Koperasi Hutan Jaya Lestari memperoleh sertifikat hutan berkelanjutan Forest Stewardship Council (FSC) dari Eropa. FSC ini adalah yang pertama di Asia Tenggara yang diberikan kepada kemitraan LSM dengan masyarakat. Tahun lalu koperasi ini mendapatkan Sertifikat Legalitas Kayu.

Onte mengaku keberhasilan itu tidak lepas dari peran Ambrosius Ruwindrijarto, Presiden Telapak 2006-2012. Lelaki ini memiliki jaringan luas dan jadi sumber inspirasi. "Kami sering minta bantuan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…