Transaksi Mabuk Dewa
Edisi: 28/41 / Tanggal : 2012-09-16 / Halaman : 40 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Retno Sulistyowati , ,
SELAMA sebulan terakhir, harga saham perusahaan kontraktor tambang Darma Henwa konsisten bertengger di level Rp 50 per lembar. Kendati belum tergolong "tidur", saham perusahaan yang memakai kode DEWA ini jarang diperdagangkan. Pada 4 September pekan lalu, misalnya, tercatat cuma ada empat kali transaksi. Hari berikutnya, enam kali. "Ini harga terendah, sudah mentok," kata analis pasar modal Lin Che Wei, Kamis pekan lalu.
Darma Henwa terdaftar sebagai emiten di bursa sejak September 2007. Berdiri pada 1991, perusahaan ini menyediakan tenaga ahli dalam bidang alat berat pertambangan, penggalian penambangan, pekerjaan sipil, dan pemeliharaan peralatan tambang.
Darma Henwa merupakan bagian dari imperium bisnis keluarga Bakrie. Pada awal 2009, perusahaan induk tambang batu bara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk, secara tidak langsung membeli saham Darma Henwa 43,6 persen dengan nilai Rp 2,4 triliun.
Pada waktu hampir bersamaan, Bumi juga mengakuisisi PT Pendopo Energi Batubara dan PT Fajar Bumi Sakti. Transaksi tersebut sempat menggegerkan bursa karena dianggap terlalu mahal. Pembelian Darma Henwa, misalnya, dilakukan pada harga Rp 354 per lembar, atau lima kali harga pasar saat itu.
Kini Darma Henwa kembali diperbincangkan karena harga sahamnya yang terus merosot. Penurunan harga juga terjadi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…