Tubuh Berputar Dan Roti Buaya

Edisi: 28/41 / Tanggal : 2012-09-16 / Halaman : 80 / Rubrik : SN / Penulis : Ahmad Rafiq , ,


Selepas waktu asar, Luna Dian Setya Avissa berdiri di pendapa Padepokan Lemah Putih, Karanganyar, Jawa Tengah. Tubuhnya terbalut baju terusan warna hitam. Tatapan matanya yang tajam memberi kesan angker. Perlahan-lahan dia memutar tubuhnya searah jarum jam dengan gerakan melenting-lenting. Dia membiarkan rambutnya berkibas bebas tanpa diikat. Demikian juga dengan kedua tangannya, yang selalu terangkat saat melakukan gerakan memutar. Sesekali dia ambruk dan rebah di lantai. Setelah istirahat beberapa menit, mahasiswi Seni Rupa Universitas Sebelas Maret itu mengulangi lagi gerakan tersebut.

Sebenarnya gerakan itu sederhana saja, tapi tidak mudah jika harus dilakukan dalam waktu hampir tiga jam dalam festival performance art Undisclosed Territory #6 di padepokan milik tokoh gerak Suprapto ­Suryodarmo tersebut. Festival seni pertunjukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.