Tabiat Miring Hakim Jalur Pengacara
Edisi: 28/41 / Tanggal : 2012-09-16 / Halaman : 86 / Rubrik : HK / Penulis : Anton Aprianto, Kukuh S. Wibowo, Soetana Monang Hasibuan
JADWAL sidang hakim Dame Pandiangan sedang padat-padatnya. Bersama dua rekannya yang juga hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya, Selasa pekan lalu, ia akan menjatuhkan vonis tiga terdakwa perkara korupsi dana benih kedelai di Ponorogo, yang membuat negara rugi Rp 360 juta. Karena berkas perkaranya dipisah, sidangnya digelar bergantian.
Selepas menggelar sidang perkara benih itu, Dame bergeser ke ruangan lain untuk agenda sidang berikutnya. Pria 54 tahun ini baru beringsut dari ruang sidang menjelang magrib. "Jadwal lagi padat, harus maraton," kata hakim ad hoc itu dengan logat Bataknya yang kental kepada Tempo, Rabu pekan lalu.
Ketika menyusuri lorong menuju ruangannya di lantai tiga, hakim yang juga pendeta Kristen Advent Indonesia ini melihat gelagat tak beres. Bersama dua hakim lain, Dame menghuni ruang paling pojok di lantai tiga. Setiap ruangan di lantai itu terpantau closed-circuit television. Petang itu, Dame melihat beberapa orang berpostur tegap mondar-mandir tak jauh dari ruangannya.
Hakim yang sebelumnya berprofesi pengacara ini mulai keder setelah tahu orang-orang itu petugas Komisi Pemberantasan Korupsi. Apalagi sebelumnya beredar isu bakal ada penangkapan hakim di sana. Bahkan Dame diberi tahu bahwa dirinya yang akan ditangkap. "Atas dasar apa KPK menangkap saya?" katanya saat itu kepada sejumlah koleganya.
Kendati demikian, tetap saja Dame belingsatan ketika para petugas KPK itu berlalu-lalang di depannya. Ia baru menarik napas lega setelah tahu petugas KPK itu hanya hendak menyerahkan berkas perkara korupsi. "Bukan untuk menangkap Dame," kata Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya Heru Pramono.
Sejak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…