Umar Shahab, Ketua Dewan Syura Ahlulbait Indonesia : Kami Tidak Mensyiahkan Orang

Edisi: 28/41 / Tanggal : 2012-09-16 / Halaman : 132 / Rubrik : WAW / Penulis : Andari Karina Anom, Hermien Y. Kleden, Qaris Tajudin


Lahir dan tumbuh di tengah keluarga campuran Syiah-Sunni agaknya membuat Umar Shahab, 52 tahun, memiliki optimisme kuat terhadap hubungan kedua aliran dalam Islam itu. Orang tua pria berdarah Arab-Palembang ini adalah penganut Sunni yang taat. Begitu pula sejumlah saudaranya. Tapi Umar mengatakan, sepanjang ingatannya, tak pernah ada problem yang timbul “karena perbedaan pilihan pribadi kami masing-masing dalam hal keyakinan”.

Optimisme itu bahkan tidak hilang setelah peristiwa penyerangan terhadap warga muslim Syiah di Sampang, Madura, pada Agustus lalu. Banyak yang berpendapat peristiwa yang merenggut satu nyawa itu kian mengoyak kerukunan umat beragama di Indonesia. “Secara faktual, kekerasan memang terjadi. Tapi saya optimistis, karena bagi saya ini bukan konflik antar-aliran, melainkan anarkisme yang dilakukan orang-orang tertentu pada minoritas muslim Syiah,” ujarnya kepada Tempo.

Peristiwa Sampang membuat kelompok Syiah diusir dari kampungnya sendiri. Ini kejadian kedua. Penyerangan pertama terjadi akhir tahun lalu. Alih-alih menghukum penyerang dan melindungi komunitas minoritas, polisi malah menyeret Tajul Muluk, ustad Syiah, ke bui. Ia dihukum dua tahun penjara dengan pasal “penistaan agama”. Majelis Ulama Indonesia di Sampang juga menganggapnya sesat.

Sebelum tragedi Sampang, komunitas Syiah di Pekalongan, Jawa Tengah, dan Bangil, Jawa Timur, juga pernah diserang—meski tak seberat di Sampang. Fakta menunjukkan adanya eskalasi gerakan anti-Syiah belakangan ini. Padahal ajaran Syiah, menurut Umar, secara kultural amat dekat dengan Islam tradisional di Indonesia.

Ahlulbait Indonesia, organisasi Syiah terbesar di Tanah Air, amat sibuk selepas peristiwa Sampang. Di kantornya—di Kompleks Golden Fatmawati, Jakarta Selatan—Umar bersama para petinggi Ahlulbait mengikuti perkembangan dan mengupayakan solusi bagi korban Sampang. Mereka mengirim tim investigasi serta melakukan pendekatan ke Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, serta pemerintah di tingkat pusat dan daerah. Berkantor di sebuah rumah toko di Jalan Fatmawati, Ahlulbait kini menjadi payung bagi sekitar sejuta muslim Syiah di Indonesia.

Andari Karina Anom, Hermien Y. Kleden, Qaris Tajudin, dan Anton Septian dari Tempo mewawancarai Ketua Dewan Syura Ahlulbait Indonesia itu pada Rabu pekan lalu. Umar tampil amat tenang selama perbincangan. Dia hanya memberi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…