Mas Gubernur Pengganti Kokong
Edisi: 30/41 / Tanggal : 2012-09-30 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Bagja Hidayat, Amandra Megarani, Ananda Teresia
KELUAR dari Pintu 2F, Joko Widodo diserbu penumpang di terminal kedatangan dalam negeri Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Terminal pesawat yang sibuk pada Rabu pekan lalu itu bertambah riuh dengan kehadirannya. Wali Kota Solo ini memboyong keluarga besarnya ke Ibu Kota sehari menjelang pencoblosan putaran kedua pemilihan Gubernur Jakarta.
Setelah bersalaman dan foto-foto, Jokowi ngeloyor menuju pangkalan taksi. Sang kandidat menyapa para sopir, bersalaman, dan membiarkan dia jadi obyek foto-foto. âIni silaturahmi dengan saudara-saudara saya, teman-teman taksi minta ditengok,â kata Jokowi, terus melempar senyum. Lima belas menit mengobrol, calon yang diajukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra itu pamit. Ia melempar handuk putih kecil bertulisan namanya.
Bukan kunjungan tiba-tiba, sopir taksi merupakan salah satu kelompok yang digarap tim sukses Jokowi sejak putaran pertama pemilihan Gubernur Jakarta, Juli lalu. Menurut seorang politikus, tim Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mendekati para pengemudi ini. Sopir taksi dipilih karena merasakan langsung kemacetan jalanan Jakarta setiap hari. âAsumsinya, mereka tak akan suka Fauzi Bowo,â katanya, menyebutkan gubernur inkumben yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli itu.
Fauzi Bowo dituding tak berhasil mengurai kemacetan sejak ia memimpin Jakarta pada 2007. Hal ini dimanfaatkan penantangnya. Sentimen negatif terhadap Fauzi itu diharapkan menular kepada penumpang taksi melalui para sopir tersebut. Penumpang taksi, menurut dia, merupakan kelompok menengah yang merasakan kemacetan setiap pergi dan pulang kerja.
Denny Iskandar, sekretaris tim sukses Jokowi, mengatakan sopir taksi merupakan golongan masyarakat yang secara sukarela membantu timnya. Ia tidak menyebutkan secara spesifik adanya penggarapan kelompok itu. Yang jelas, menurut dia, âKeaktifan sopir taksi itu menunjukkan strategi kami turun ke bawah berhasil.â
Strategi menggarap kalangan menengah ke bawah berhasil mendorong perolehan suara Jokowi, yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Hasil exit poll Saiful Mujani Research & Consulting pada hari pemilihan menunjukkan sebagian besar pemilih yang berpenghasilan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…