Seribu Langkah Mengurus Simulator

Edisi: 30/41 / Tanggal : 2012-09-30 / Halaman : 44 / Rubrik : NAS / Penulis : Setri Yasra, Anggrita Desyani, Fransisco Rosarians


ENAM penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tiba di rumah tahanan Markas Komando Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, saat hari masih pagi, Senin pekan lalu. Datang membawa tiga komputer jinjing dan mesin pencetak, mereka masuk ke ruang tahanan tanpa hambatan.

Sekitar pukul 09.00, para penyidik itu berencana memeriksa tiga perwira polisi yang disangka terlibat proses pengadaan simulator kemudi senilai Rp 196,7 miliar di Korps Lalu Lintas Kepolisian RI pada 2011. Mereka adalah Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Brigadir Jenderal Didik Purnomo, Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, dan Komisaris Legimo. Ketiganya ditahan di markas korps semimiliter itu.

Sumber Tempo menuturkan tiga perwira itu menyambut ramah para penyidik KPK. Namun mereka menolak diperiksa. ­Alasannya, ada surat Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo yang melarang mereka diperiksa KPK. ”Mereka berdalih bisa kena sanksi jika tak mengindahkan larangan itu,” kata sumber yang sama. Seorang anggota tim pengacara dari Markas Besar Kepolisian yang mendampingi ketiga perwira menguatkan penolakan.

Timur mengirimkan surat kepada Ketua KPK Abraham Samad pada 11 September lalu. Isinya jawaban atas surat Abraham empat hari sebelumnya, yang memberitahukan rencana pemeriksaan ketiga perwira. Sang Jenderal jelas-jelas tidak mengizinkan pemeriksaan. Dia beralasan, kalimat dalam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?