Saling Silang Di Pantai Panjang
Edisi: 34/41 / Tanggal : 2012-10-28 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Anton Septian, Rusman Paraqbueq, Phesi Ester Julikawati
IRWANSYAH Siregar sedang menyantap makan siang pada satu ruangan di Markas Kepolisian Daerah Bengkulu ketika pertama kali berjumpa dengan Yuliswan, pengacaranya. Ia lupa hari tepatnya, tapi pertemuan berlangsung pada pengujung September lalu. ââ¬ÂWaktu itu sedang istirahat pemeriksaan,ââ¬Â kata Irwansyah ketika ditemui di rumahnya di Bengkulu, Jumat pekan lalu.
Bersama Dedi Mulyadi, Irwansyah diperiksa soal penembakan pada 18 Februari malam delapan tahun silam. Ketika itu, keduanya bersama empat orang lain ditangkap polisi dengan tuduhan hendak mencuri sarang walet. Beberapa hari sebelum pertemuannya dengan Yulisman, kata Irwansyah, seorang polisi berbaju preman mendatanginya di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, tempat ia berjualan ikan. ââ¬ÂSaya diminta datang ke Polda, lalu saya ceritakan apa adanya,ââ¬Â ujarnya.
Di markas Polda pada jam istirahat itu, Irwansyah dan Dedi dihampiri Yuliswan. Irwansyah lalu diminta bercerita mengapa dulu mereka ditembak polisi. Diselingi obrolan tentang asal-usul, Yuliswan mengaku kerabat jauh Yunita, istri Irwansyah. Di ujung pembicaraan, Yuliswan menawarkan diri menjadi pengacara. Kata Irwansyah, ââ¬ÂSaya terima saja.ââ¬Â
Menurut Irwansyah, setelah pemeriksaan hari itu, ia dan Dedi diminta meneken sebuah surat, yang tak ia ketahui isinya. Satu pekan kemudian, pada 5 Oktober lalu, ia menjalani operasi pengangkatan proyektil di betis kirinya. Proyektil tersebut, menurut polisi, dimuntahkan pistol Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bengkulu ketika itu, Inspektur Satu Novel Baswedan.
Dedi Nuryadi bungkam ketika ditanyai soal ini dua pekan lalu. Menurut ibunya, Sumiati, Dedi sudah melupakan peristiwa penembakan pada 2004 itu. ââ¬ÂKami tak pernah berniat melaporkan,ââ¬Â ujarnya. Pada akhir September lalu, polisi tiba-tiba menjemputnya di rumahnya di Bengkulu. Sepulang dari markas Polda, Dedi bercerita bahwa ia diminta menceritakan kejadian pada 2004.
Pada 18 Februari 2004, Irwansyah, Dedi, dan empat tersangka lain, yakni Doni Yefrizal, M. Rusliansyah alias Ali, Rizal Sinurat, serta Mulyan Johani alias Aan, disangka hendak mencuri sarang walet di lantai tiga rumah toko milik Aliang Purnomo di Jalan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?