Kitab Anti-oedipus Ade
Edisi: 34/41 / Tanggal : 2012-10-28 / Halaman : 78 / Rubrik : SR / Penulis : Hendro Wiyanto, ,
Apa kiranya yang masih bisa diharapkan dari seni hari ini? Apa fungsi seni ketika yang seni dan yang sehari-hari tampak makin campur aduk dan batas-batas kian kabur? Masih mungkinkah seniman menjadi pencipta citraan yang genuine? Dalam rumusan Ade Darmawan, 38 tahun (lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta), seni mati langkah oleh ikon konsumsi yang deras memenuhi ruang-ruang kehidupan.
Seniman, bagi Ade, perlu berhenti sekadar sebagai pencipta dan kini harus menempatkan diri sebagai sosok yang menampilkan kesadaran kritis akan masyarakat spektakel, masyarakat yang hidup di dalam relasi-relasi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…