Warisan Panglima Besar Soedirman Untuk Tni

Edisi: 37/41 / Tanggal : 2012-11-18 / Halaman : 114 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Agus Widjojo, ,


Agus Widjojo,
Letnan jenderal TNI (purnawirawan), mantan Kepala Staf Teritorial TNI

Jika pada hari ini kita melakukan sebuah refleksi kesejarahan atas peran Panglima Besar Jenderal Soedirman, ada keinginan untuk mengenangnya dalam upaya menarik pelajaran yang dapat kita implementasikan dalam konteks kekinian. Hal ini karena perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 tidak dapat dilepaskan dari peran Jenderal Soedirman.

Peran lain yang tidak kalah penting adalah peran Jenderal Soedirman sebagai panglima pertama Tentara Nasional Indonesia yang meletakkan fondasi bagi kultur TNI. Fondasi tersebut menjadi penting karena TNI dibentuk tidak dalam masa damai melalui proses yang teratur atas sebuah tentara profesional. Fondasi ini dibentuk dalam keadaan TNI telah berfungsi dan bertugas sebagai tentara kebangsaan, dimulai dari tingkat taktis yang harus merencanakan dan melaksanakan operasi sebuah kekuatan militer yang secara struktural sedang dalam proses pembentukan dan belum dilengkapi persenjataan memadai. Sedangkan tentara Belanda dan Sekutu telah hadir sebagai tentara profesional dan dilengkapi persenjataan modern.

Pada ujung spektrum lain, secara internal TNI juga menghadapi ujian tentang posisi, peran, dan kewenangannya sebagai tentara yang berasal dari kekuatan rakyat dan berjuang merebut kemerdekaan. Kekuatan rakyat ini terdiri atas laskar perjuangan sebagai sayap bersenjata dari perjuangan politik serta sarat dengan kepentingan politik partisan. Dalam kondisi seperti itulah Jenderal Soedirman membangun TNI.

Sebelum menjadi tentara, Jenderal Soedirman—yang akrab disapa Pak Dirman—berprofesi sebagai guru di lembaga pendidikan Muhammadiyah. Ia hadir layaknya seorang bapak dalam keluarga. Karena itu, tak aneh bila ia selalu memanggil personel TNI dengan sebutan "anakku". Kehadirannya dalam perang gerilya, walau dalam kondisi sakit berat, menambah semangat juang prajurit TNI.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…