Perang Terbuka Di Imam Bonjol
Edisi: 38/41 / Tanggal : 2012-11-25 / Halaman : 44 / Rubrik : NAS / Penulis : Anton Septian, Ananda Badudu, Subkhan
IDA Budhiati tiba di aula lantai dua gedung Komisi Pemilihan Umum ketika semua anggota dan pegawai Sekretariat Jenderal KPU sudah meriung. Belum lama anggota KPU itu duduk, Wakil Kepala Biro Hukum Teuku Saiful Bahri berdiri. "Kalau Ibu Ida tak ke luar ruangan, saya yang keluar," katanya. Rapat Rabu siang, 24 Oktober, itu sesaat hening.
Melihat Ida tak beranjak dari tempat duduknya, Saiful meninggalkan ruangan. Dalam suasana serba kikuk itu, seorang pegawai bernama Andi menyambar mikrofon. "Pemimpin kami adalah Sekjen," ujarnya. "Kalau Pak Sekjen ke luar ruangan, kami juga keluar." Sekretaris Jenderal KPU Suripto Bambang Setyadi bertahan di ruangan sampai rapat ditutup 10 menit kemudian tanpa kesimpulan.
"Saat itu saya emosional," kata Saiful Bahri belakangan kepada Tempo. Adapun Ida Budhiati menyatakan tak mau berpolemik lagi. Namun, dalam sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum pada Jumat dua pekan lalu, Ida mengatakan ada pejabat Sekretariat Jenderal yang mencoba mengusirnya dari ruang rapat.
Rapat tersebut diadakan semula untuk mencari jalan keluar dari persoalan yang melingkupi proses verifikasi administrasi partai politik. Sehari sebelumnya, pada 23 Oktober, verifikasi yang bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, mandek di tengah jalan. Para verifikatorââ¬âpegawai Sekretariat Jenderal KPUââ¬âmenghentikan pekerjaannya setelah mendengar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?