Angkot Tv Berbayar

Edisi: 39/41 / Tanggal : 2012-12-02 / Halaman : 130 / Rubrik : EB / Penulis : Jobpie Sugiharto, Amandra Mustika Megarani, Akbar Tri Kurniawan

Demam sepak bola di tengah masyarakat menjelang Piala Dunia Brasil 2014 tak akan disia-siakan oleh Erick Thohir untuk menangguk rezeki. Lewat bendera Viva Sky, dia berencana meluncurkan televisi berbayar yang membidik pencinta olahraga, khususnya sepakbola, melalui saluran Sport One.

"Kami akan meluncurkan televisi berbayar pada semester pertama tahun depan," ujar Direktur Utama PT Visi Media Asia Tbk, yang berada di bawah Grup Bakrie, itu di kantornya, akhir Oktober lalu. Kebetulan Grup Bakrie memegang hak penyiaran Piala Dunia Brasil 2014. "Program itu diharapkan jadi pengikat pelanggan," Erick menegaskan.

Perseroan bakal menggelontorkan investasi US$ 150 juta di Viva Sky untuk tiga tahun mendatang. Dalam bisnis televisi bebas bayar, Viva mengelola TVOne dan ANTV.

Direktur Viva, Otis Hahijary, menilai bisnis televisi berbayar terbilang gurih. Pelanggannya baru 3 juta, sedangkan jumlah kelas menengah Indonesia 45 juta orang. Ia membandingkan dengan Malaysia, yang jumlah penduduknya jauh di bawah Indonesia tapi pelanggan televisi berbayarnya mencapai 10 juta.

Saat ini tercatat ada lebih dari sepuluh operator televisi berbayar di wilayah Jabodetabek. Pemain besarnya adalah Indovision; PT First Media Tbk di bawah Grup Lippo, yang mengelola First Media; dan anak BUMN PT Telkom Tbk, yakni PT Indonusa Telemedia (TelkomVision). Di level bawahnya bertengger Top TV, Oke Vision, Oranye TV, Aora TV, IM2, Centrin TV, I-Sky-Net, serta Homelinks, yang beroperasi di perumahan milik Grup Sinarmas di Serpong dan Cibubur.

Ada juga pendatang baru…

Keywords: -

---

Foto Terkait