Tersandera Cessie Masa Lalu

Edisi: 40/41 / Tanggal : 2012-12-09 / Halaman : 110 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, Jobpie Sugiharto, Ananda Putri


RODA baja mesin bermerek Voith buatan Jerman itu bergerak memutar tambor yang menghasilkan kertas gulungan berdiameter dua meter. Deru mesin penghasil kertas HVS itu terdengar memekakkan telinga. Asap putih mengepul tipis dari cerobong, terbang ke langit, ketika Tempo berkunjung ke pabrik Kertas Leces di Probolinggo, Jawa Timur, Selasa pekan lalu. Kehidupan kembali menggeliat di pabrik seluas 64 hektare itu, setelah dua tahun berhenti beroperasi.

Pekan lalu pula tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) datang ke pabrik tersebut. Akuntan negara ini akan mengaudit utang perusahaan kertas tertua itu. Audit dilakukan atas permintaan direksi. \"Kami sedang melakukan proses clean and clear atas utang yang ada,\" kata Direktur Utama PT Kertas Leces (Persero) Budi Kusmarwoto kepada Tempo.

BPKP akan memelototi satu per satu utang perusahaan, termasuk proses mendapatkannya dan penggunaannya. Rencananya, kaji ulang aspek finansial itu akan dilakukan bersamaan dengan tinjauan dari aspek hukum. Direksi akan meminta Kejaksaan Agung sebagai pengacara negara untuk melakukannya.

Audit diperlukan sebagai payung hukum untuk menjawab penawaran Kalimantan Asset Management Ltd alias KAM. Perusahaan yang berbasis di British Virgin Island ini merupakan pemegang hak tagih (cessie) atas utang Kertas Leces. KAM membeli hak tagih tersebut dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2004. Kini Kalimantan Asset menawarkan kepada Kertas Leces untuk membeli kembali cessie tersebut. Harganya? Rp 150 miliar. Nah, sebelum memutuskan membeli kembali atau tidak cessie tersebut, direksi Leces meminta pendapat BPKP dan Kejaksaan Agung.

Tak jelas benar siapa di balik Kalimantan Asset. Sumber Tempo menuturkan, Kalimantan Asset diduga kuat terafiliasi dengan PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), anak perusahaan Raja Garuda Mas milik Sukanto…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…