Natal Mendekat, Bppc Terlambat
Edisi: 43/21 / Tanggal : 1991-12-21 / Halaman : 92 / Rubrik : EB / Penulis : Kusumah, Budi
Petani cengkeh di Sul-Ut terpaksa menjual cengkeh ke pedagang, karena
pembayaran BPPC tertunggak sampai empat bulan.
; CENGKEH ternyata tidak cuma harum untuk dihirup, tapi juga hangat untuk
digunjingkan. Gunjingan tentang cengkeh rupanya berlangsung di mana-mana. Di
kantor Departemen Perdagangan, Koperasi, Departemen Dalam Negeri, dan
belakangan di gereja. Paling tidak, semacam "gunjingan" yang mendalam,
mengambil tempat di Gereja Masehi Injil Minahasa (GMIM).
; Di gereja ini, Pak Pendeta secara teratur menerima keluhan dari petani
cengkeh. Dan secara teratur pula, ia menampung cengkeh mereka, yang juga
adalah jemaatnya. Maklum, "gembala" yang satu ini merangkap sebagai kolektor
cengkeh yang dihasilkan oleh kebun para jemaat, yang kemudian disetorkan ke
KUD Inspirasi.
; Sampai di sini, uluran tangan pendeta rupanya tidak lebih efektif dari
lembaga-lembaga seperti KUD. Pendeta GMIM juga tak mampu menolong para petani,
untuk segera memperoleh uang cengkeh mereka. Paling tidak, hingga awal pekan
ini, sebagian besar cengkeh yang disetor oleh petani Sulawesi Utarasenilai
Rp 130 milyarbelum dibayar oleh BPPC (Badan Penyangga dan Pemasaran…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…