Bupati Keerom, Yusuf Wally, Sinterklas Di Tapal Batas

Edisi: 41/41 / Tanggal : 2012-12-16 / Halaman : 48 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,


PULUHAN bocah mengenakan beragam pakaian adat berbaris dengan kaki berjinjit. Wajah-wajah yang penuh peluh itu meringis sesekali. Telapak kaki mereka terbakar panasnya paving block halaman kantor Kabupaten Keerom, Papua, yang tersiram sinar matahari. Maklum, hari sudah tak lagi pagi. Jam di dalam kantor bupati sudah berdentang sebelas kali.

\"Saya tahu adik sudah kepanasan, tapi mohon biarkan Bapak sebentar membuka ini perlombaan. Mohon dimaafkan,\" ujar seorang lelaki yang berbicara lewat pengeras suara. Tak berpanjang-panjang memberi sambutan, ia lantas membuka perlombaan tari yang digelar pada Hari Peringatan AIDS sedunia, 1 Desember lalu. Anak-anak pun tertawa mendengar suara lembut Bupati Keerom Yusuf Wally.

Seperti itulah keseharian Yusuf: lembut, tenang, dan penuh senyum. Padahal seabrek permasalahan tumpah kepadanya tanpa diketahui warga. Telepon seluler pintar sang Bupati jadi saksinya.

\"Sehari bisa masuk sampai seratusan pesan pendek,\" kata lelaki 64 tahun itu. Pengaduan tentang kinerja aparat kabupaten juga tak jarang masuk ke ponselnya. Namun semua itu ia syukuri.

Sejak terpilih menjadi kepala daerah ­Keerom pada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…