Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Berhemat Agar Melaju Pesat

Edisi: 41/41 / Tanggal : 2012-12-16 / Halaman : 66 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,

ROLEX warisan sang ayah di pergelangan tangan kanan Muda Mahendrawan menunjukkan pukul 15.30 WIB. Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, itu sedang menerima anak buahnya, Kepala Bagian Administrasi Kabupaten Rasudi, yang menagih tanda tangan piagam pensiunan pegawai negeri. Sore itu, Jumat dua pekan lalu, Muda juga baru saja menjamu Kepala Desa Teluk Empening, Arfandi, dan Kepala Desa Pal IX, Nordin. \"Kalau tak ada acara di luar, saya menerima minimal sepuluh rombongan tamu dalam sehari di rumah ini,\" katanya.

Selama hampir lima tahun menjadi bupati, Muda hanya sesekali ke kantor. Anak kelima mantan Rektor Universitas Tanjungpura, Pontianak, Mahmud Akil—nama Muda berasal dari singkatan nama sang ayah—ini lebih sering mendatangi acara di berbagai penjuru Kubu Raya. Selebihnya, lulusan Magister Kenotariatan Universitas Gadjah Mada ini menakhodai pemerintahan dari rumah, yang juga peninggal­an orang tua, di kompleks Universitas Tanjungpura.

Muda, yang terpilih dari jalur independen dalam pemilihan kepala daerah Kubu Raya 2008, meyakini pemimpin birokrasi tak boleh terjebak rutinitas kantor karena akan mengurangi kepekaan. \"Saya tak butuh birokrat yang pintar di kantor. Yang saya butuhkan kepekaan mereka,\" ujar Muda. \"Dengan terbuka, sering bertemu dengan masyarakat, birokrat akan peka. Akhirnya punya inovasi dan solusi.\"

Di rumahnya, saban hari Muda mela­deni tamu hingga pukul 2-3 dinihari. Jika sudah begitu, dia bisa menghabiskan tujuh cangkir kopi dan tiga bungkus rokok kretek mentol. \"Saya hanya membuatkan dua cangkir. Seharusnya tak boleh, tapi…

Keywords: -

---

Foto Terkait