Paku Proses Perdamaian

Edisi: 41/41 / Tanggal : 2012-12-16 / Halaman : 189 / Rubrik : INT / Penulis : RAJU FEBRIAN, ,


Bagi Abdel Karim Zbeidat, bertani bukan sekadar profesi. \"Ini hidup saya,\" kata pria Palestina berusia 58 tahun itu. Ia tinggal di desa dengan nama yang sama dengan dirinya, Zbeidat, sebuah daerah pertanian di utara Lembah Yordania, Tepi Barat. Di lahan seluas 300 dunam—setara dengan 3.000 meter persegi—ia menanam tomat, mentimun, terung, dan sayuran lain. Hasilnya dijual ke Jenin,­ Nablus, dan kota lain Palestina di Tepi Barat.

Tapi lahan itu bukan milik Zbeidat pribadi. Ia menyewa tanah milik warga Israel yang mengklaim daerah itu. Setiap tahun Zbeidat harus membayar 5.000 shekel Israel (sekitar Rp 12 juta) untuk sewa tanah dan 15 ribu shekel (Rp 35,8 juta) untuk air kepada pemilik tanah.

Dulu Zbeidat punya tanah sendiri seluas 700 dunam. Namun pencaplokan Israel membuat ia kehilangan tanahnya. Dari hasil bercocok tanam, Zbeidat mendapat penghasilan 30-35 ribu shekel (Rp 71,6-83,6 juta) per tahun. \"Penghasilan saya tak cukup untuk menghidupi keluarga. Uang 35 ribu shekel tidak ada apa-apanya,\" kata pria beranak sepuluh ini. Ia mengaku kerap berutang.

Cerita warga Palestina yang kehilangan tanah bukan hal baru. Sejak Israel menginvasi wilayah Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur seusai perang delapan hari pada 1967, ribuan orang tergusur.

Lembaga anti-pendudukan Peace…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…