Apbn 1994/95: Jalan Di Tempat
Edisi: 45/23 / Tanggal : 1994-01-08 / Halaman : 96 / Rubrik : KL / Penulis : HAZ, HAMZAH
APBN 1994/1995 akan memikul sejumlah beban yang cukup berat. Pertama, sebagai ABPN awal Pelita VI, ia harus mencerminkan langkah menuju kemandirian seperti yang diamanatkan oleh GBHN 1993. Hal semacam itu bisa ditampakkan dalam tabungan pemerintah yang lebih besar dan bantuan luar negeri yang semakin kecil, minimal tidak meningkat.
Kedua, sebagai konsekuensi kesinambungan pembangunan, APBN 1994/1995 tidak bisa tidak menerima warisan (carry over) Pelita V khususnya dan PJPT I pada umumnya, yang berupa masalah-masalah struktural seperti penerimaan negara, kesenjangan pendapatan, kesenjangan antardaerah dan kesenjangan sosial, ketenagakerjaan, kualitas sumber daya manusia, defisit transaksi berjalan.
Meskipun secara umum perekonomian Indonesia telah mengalami perubahan struktural, sering disebutkan bahwa perubahan itu masih bersifat semu. Masalahnya adalah keseimbangan antara sektor pertanian dan sektor industri sudah tercapai, tapi hal itu tidak diikuti oleh perubahan alokasi tenaga kerja ke dalam sektor-sektor tersebut. Sampai saat ini, lebih dari 50% angkatan kerja masih bekerja di sektor pertanian, dan hanya sekitar 10% yang bekerja di sektor industri. Selain itu, rasio penyerapan tenaga kerja…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…