Yury Fedotov: Perlu Ada Badan Koordinasi Penegak Hukum

Edisi: 42/41 / Tanggal : 2012-12-23 / Halaman : 148 / Rubrik : WAW / Penulis : Adek Media Roza, Purwani Diyah Prabandari, Sadika Hamid


Ketika Rusia mengajukan namanya menjadi Direktur Eksekutif Badan Obat Terlarang dan Kejahatan (UNODC) Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2010, opini masyarakat internasional terbelah. Yury Fedotov, dengan pengalaman empat dekade di kementerian luar negeri dan berbagai organisasi PBB, diakui sebagai diplomat papan atas yang pantas menduduki jabatan strategis satu tingkat di bawah Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon itu.

Di sisi lain, penunjukannya mendapat kritik karena Fedotov tak punya latar belakang yang berkaitan dengan bidang kerja UNODC. Sebagian pengamat menilai Rusia ngotot menduduki posisi itu demi upaya membasmi kebun opium Afganistan, yang dituding sebagai sumber dana kelompok Taliban dan membuat sakaw hampir dua juta penduduk Rusia.

Penunjukan calon yang didukung Rusia juga memunculkan kekhawatiran terhadap upaya pemberantasan korupsi, salah satu wilayah kerja UNODC. Fedotov didukung rezim yang dianggap korup. Pada ranking persepsi korupsi dunia yang dirilis Transparence International, Rusia menduduki peringkat ke-133, di bawah Indonesia yang berada di tangga 118. Rusia juga terkenal dengan kelompok mafianya yang beroperasi lintas negara.

Toh, lobi kencang Rusia kepada Ban Ki-moon, yang diwarnai isu komitmen bahwa Rusia tidak akan memveto pencalonannya kembali sebagai Sekjen PBB setahun kemudian, membuahkan hasil. Terpilihnya Fedotov sekaligus mengubah tradisi pimpinan UNODC yang selama ini selalu berasal dari negara donor terbesar ke lembaga itu. \"Pengalaman Fedotov sangat penting bagi UNODC,\" demikian pernyataan Ban setelah menunjuk Fedotov.

Ahad pekan lalu, bertepatan dengan Hari Antikorupsi Internasional, Fedotov menerima Adek Media Roza, Purwani Diyah Prabandari, dan Sadika Hamid dari Tempo untuk sebuah wawancara di kantor UNODC Jakarta. Kunjungannya ke Indonesia merupakan bagian dari trip 12 hari ke sejumlah negara ASEAN. Dengan suara datar dan lebih sering memandang ke meja, Fedotov menyampaikan kesan tentang pemberantasan korupsi dan berbagai kejahatan di Indonesia yang menjadi urusan lembaganya.

Apa titik berat kegiatan UNODC di Indonesia?

Kami punya lima program utama, sulit untuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…