Forsythe, Stockholm, Dan Kritik Deklarasi Hak Asasi

Edisi: 44/41 / Tanggal : 2013-01-06 / Halaman : 154 / Rubrik : TAR / Penulis : Melati Suryodarmo, ,

MENURUT jadwal yang saya terima, kami diundang menonton dress rehearsal dari pertunjukan Human Writes karya William Forsythe di Kota Stockholm. Namun panggilan telepon yang saya terima beberapa jam sebelumnya memberi kabar bahwa dress rehearsal dibatalkan, walaupun tetap ada kemungkinan untuk masuk ke ruang pertunjukan dan menonton persiapan mereka. Panitia simposium tidak bisa menepati janjinya untuk memberikan tiket kepada saya serta rombongan dari Solo: Wahyu Santoso Prabowo, Wasi Bantolo, Fitri Setyaningsih, dan Halim H.D. Padahal semua tiket sudah habis terjual ketika kami mendapat kabar itu.

Pertunjukan Human Writes adalah bagian dari simposium \"Weaving Politics\", yang diselenggarakan Christina Caprioli Dance Company bekerja sama dengan Dansens Hus Stockholm. Sore itu, Kamis, 13 Desember 2012, pukul lima, kami berjalan cepat melewati hujan salju yang cukup deras menuju ruang pertunjukan tempat latihan sedang berlangsung. Ruang pertunjukan tampak hiruk-pikuk dengan geseran meja, lalu-lalang para penari, dan suara goresan pensil di atas kertas. Kadang terdengar suara meja terjatuh.

Forsythe tampak memberi arahan kepada sekelompok penari di salah satu meja, dikelilingi delapan penari. Saya hanya melihat dari ujung ruangan karena tidak diperbolehkan mendekat. Tiba-tiba seorang penari perempuan datang menghampiri saya untuk berinteraksi. Ia mengajak saya membaca dan memilih salah satu artikel dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Kemudian dia meminta saya menceritakan apa yang…

Keywords: -

---

Foto Terkait