Joko Pinurbo Dan Tahi Lalat

Edisi: 45/41 / Tanggal : 2013-01-13 / Halaman : 64 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Di rumah itu mereka tinggal berdua.
Bertiga dengan waktu. Berempat dengan buku.
Berlima dengan televisi. Bersendiri dengan puisi.

\"Suatu hari aku dan ibu pasti tak bisa lagi bersama.\"
\"Tapi kita tak akan pernah berpisah bukan?\"
Kita adalah cinta yang berjihad melawan trauma.

Baris-baris kalimat itu berasal dari sepotong puisi berjudul Jendela, tentang hubungan anak dan ibu dari mata sang anak. Ada ung­kapan polos anak (... \"meluncur ke jeram sungai yang dalam, byuuuuurr ), ada kekhawatiran tentang perpisahan di masa yang akan datang, dan ada permainan imaji (\"siapa tahu bulan akan melompat ke dalam/menerangi tidur mereka yang bersahaja...\").

Tengok pula puisi Ulang Tahun ini

Ya, hari ini saya ulang tahun ke-50. Tahun besok saya akan ulang tahun ke-49. Tahun lusa saya akan ulang tahun ke-48. Sekian tahun lagi usia saya akan genap 17. Kemudian saya akan mencapai usia 9 tahun.

Dengan cerdik, Joko Pinurbo menggunakan kepolosan anak-anak untuk berbicara tentang kematian. Proses kematian dijabarkan secara terbalik, dari mengurangi angka umur manusia hingga ke titik nol, saat belum dilahirkan. Dengan sudut pandang anak-anak, Joko mampu mengolah kematian yang sesungguhnya serius itu menjadi nakal.

Ulang Tahun adalah satu satu puisi yang terangkum dalam buku kumpulan puisi berjudul Tahilalat. Ini adalah buku terbaru Joko Pinurbo yang dipilih menjadi karya sastra pilihan Tempo tahun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…