Kisah Debussy & Sari Oneng

Edisi: 46/41 / Tanggal : 2013-01-20 / Halaman : 54 / Rubrik : IMZ / Penulis : Nurdin Kalim, Nunuy Nurhayati, Dini Kusmana Massabuau


Tapi tak banyak yang tahu gamelan yang pernah dilihatnya dalam Exposition Universelle (pameran semesta) di Paris pada 1889 dan kemudian mempengaruhinya itu sesungguhnya adalah gamelan Sunda, bukan gamelan Jawa. Gamelan yang membikin terkesima Debussy itu kini bahkan masih ada di Sumedang.

Sepanjang tahun lalu, pemerintah Prancis memperingati 150 tahun Debussy dengan mengadakan konser Debussy di mana-mana. Tempo menulis \"hubungan gelap\" Debussy dengan gamelan tua Sunda yang mengantarkannya menjadi komponis \"pemberontak\".

Denting piano yang terdengar lamat-lamat itu membuka komposisi karya Claude Debussy bertajuk Pagodes (Pagoda). Irama piano itu bergerak lamban bagaikan aliran air sungai yang tenang. Musiknya mengalir pelan seperti tak diburu-buru waktu. Paduan nadanya terasa bebas mengambang dan berputar-putar seakan-akan tiada berujung.

Pagodes, nomor pertama dari kumpulan tiga komposisi piano Estampes, yang diciptakan Debussy pada 1903, merupakan pembaruan sangat penting di tengah musik aliran romantik yang memonopoli kuping Eropa saat itu. Komposisi yang ditawarkan Debussy lebih tenang dan lebih mementingkan nuansa. Itu sangat kontras dengan aliran musik romantik, yang begitu bergejolak dan meledak-ledak.

Pada setiap penggal nadanya, karya Debussy itu lebih menekankan improvisasi, bukan variasi melodi seperti musik Eropa, yang menggunakan tangga nada diatonik (tujuh nada).

Pagodes tak akan tercipta bila Debussy hari itu, di usianya yang ke-27 tahun, pada 1889 tak berdiri di depan stan Kampung Jawa di Exposition Universelle (pameran semesta) Paris, menyaksikan beberapa orang memainkan gamelan.

Pemerintah Prancis saat itu merayakan peresmian pendirian Menara Eiffel dan memperingati seabad Revolusi Prancis. Mereka mengadakan pameran akbar negara-negara dunia. Belanda, yang saat itu menjajah Indonesia, menampilkan stan Le…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…