Israel Belum Akan Terjun

Edisi: 48/20 / Tanggal : 1991-01-26 / Halaman : 83 / Rubrik : LN / Penulis :

SADDAM menepati janjinya. Setelah dua hari dihajar oleh pasukan udara Sekutu,
ia membalas. Sasaran pertamanya Israel. Rudal Scud yang katanya sudah disikat
habis ternyata masih mengganas. Jumat lalu, tujuh Scud mencium Tel Aviv dan
kota pelabuhan Haifa. Esoknya, paling tidak tiga buah lagi mengoyak parah ibu
kota Israel yang berpenghuni sekitar 1 juta jiwa itu. Gebrakan Irak itu telah
melukai 24 orang. Belum terkabarkan ada penduduk Yahudi yang tewas.

; Amerika sempat bilang tak ada lagi ancaman dari kekuatan udara Irak. Tapi
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Letnan Jenderal Dan Shomron, masih
khawatir. Ia yakin, meskipun sebagian besar pangkalan rudal sudah dihancurkan,
itu tidak berarti aman.

; Persiapan untuk menyambut kedatangan rudal digalakkan di seluruh penjuru
negeri. Topeng anti-gas kimia dibagikan pada penduduk. Mahkamah Agung Israel
bahkan memerintahkan angkatan bersenjata membagikan masker buat 1,4 juta warga
Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Pekerjaan yang bukan gampang, apalagi
menurut jenderal-jenderal Israel, itu sia-sia. "Masa, Saddam menjatuhkan rudal
kimianya ke tempat di mana banyak orang Palestina bermukim. Mereka kan yang
sedang diperjuangkan Saddam," alasan mereka.

; Namun, kemudian Israel tetap saja berteriak keras, seakanakan serangan itu
sudah mengguncang mereka. Bahkan mereka bertekad akan membalas. "Tinggal
diputuskan, di mana, kapan, dan bagaimana," kata Perdana Menteri Israel,
Yitzhak Shamir, lewat juru bicaranya.

; Bertubi-tubi Tel Aviv mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan betapa
malangnya negeri itu. Sudah diserang tetapi diminta tidak membalas. Wakil
Menteri Luar Negeri Israel, Benyamin Netanyahu, bahkan mencoba meyakinkan
dunia untuk melihat bahwa Israel memiliki hak untuk…

Keywords: -

---

Foto Terkait