Celah Menggangsir Pupuk Subsidi

Edisi: 50/41 / Tanggal : 2013-02-17 / Halaman : 86 / Rubrik : EB / Penulis : Jobpie Sugiharto,, Diananta P. Sumedi,

Gudang di Blok E-2 Kawa­san Industri Gresik, Jawa Timur, itu terlihat sepi. Pintu pagar berlapis plastik biru terkatup rapat dan digembok kokoh. Tiga truk sarat muatan terparkir berjajar. Salah satunya bernomor polisi daerah Lampung. Ratusan karung pupuk dibiarkan teronggok di sana.

Tidak ada garis polisi di gudang itu. Padahal, 22 Januari lalu, gudang PT Nusa Karya Lancar Jaya tadi digerebek petugas Kepolisian Daerah Jawa Timur lantaran di sana ada kegiatan mengoplos pupuk bersubsidi. Sampai sehari setelah penggerebekan, aktivitas di gudang bahkan masih berlangsung. \"Saya enggak tahu sejak kapan gudang itu ditutup,\" kata Suari, petugas keamanan gudang di sebelah Nusa Karya, Selasa siang pekan lalu.

Ketika digerebek, tiga pegawai Nusa Karya—Prapto, Iwan dan Yopi—kedapatan meng­oplos pupuk subsidi NPK Phonska buatan PT Petrokimia Gresik, yang berada hanya 500 meter dari gudang itu. Ribuan ton pupuk hasil oplosan pun disita Unit I Kehutanan Sub-Direktorat IV Satuan Sumber Daya Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur. Sedianya, setelah dioplos, pupuk akan dimasukkan ke karung kapasitas 5 kuintal merek Mixture­ 5/5/5/ Sri Joyo, lalu dikirim ke PT Hanampi di Kawasan Industri Maspion, Gresik.

Sebagian saham PT Hanampi kabarnya dimiliki kerabat dan putra Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Toriq Majidanoor.­ Toriq juga menaruh modal di perusahaan pupuk PT Agri Timur Mas. Namun CEO klub sepak bola Gresik United ini…

Keywords: -

---

Foto Terkait