Seorang Turki Yang Mati Kesepian

Edisi: 51/41 / Tanggal : 2013-02-24 / Halaman : 64 / Rubrik : IMZ / Penulis : Nurdin Kalim, Lea Pamungkas, Sri Pudyastuti Baumeister


\"Di sini kekasih, suami, ayah dan opa/kawan dari banyak orang/kapten tua/Ray­mond Paul Pierre/Westerling. Mantan komandan KST/rakyat memberi beliau/gelar ratu adil/Sang Ratu Adil\".

Pesan itu terpahat di batu nisan Raymond Paul Pierre Westerling di kompleks pemakaman De Nieuwe Oosterbegraafplaats, Amsterdam, Belanda. Bekas komandan pasukan ­elite Belanda, Korps Speciale Troepen, yang meninggal karena gagal jantung pada 26 November 1987 itu dimakamkan di pemakaman umum biasa, bukan pemakaman khusus bagi para veteran yang dianggap telah berjasa.

Bahkan, hingga kematiannya, Westerling, yang lahir dan melewati masa kanak-kanak hingga remaja di Istanbul, Turki, tetap dianggap sebagai pendatang, ­imigran, dan orang asing oleh masyarakat Negeri Kincir Angin. Oosterbegraafplaats hanyalah kompleks pemakaman umum biasa bagi warga non-Belanda.

Sosok yang telah membantai ribuan orang di Indonesia itu meninggal dalam kesunyian di Purmerend, sekitar 15 kilometer utara Amsterdam. Menurut Fredrik Willems, sejarawan Belanda yang meraih master di Universitas Nijmegen dengan karya berjudul Imaging of Raymond Westerling in the Dutch Media 1947 and 1987 dan kini tengah menyiapkan biografi Westerling, De Turk, pesan di batu nisan Westerling mungkin dibuat oleh bekas anak buahnya yang setia. \"Pesan dalam bahasa Belanda dan Indonesia itu boleh jadi dibuat oleh pengagum atau bekas anak buahnya di KNIL,\" katanya.

Westerling imigran yang datang ke Belanda dari Pera, daerah kecil di Istanbul. Dia lahir pada 31 Agustus 1919 ketika Turki tengah berjuang merebut kemerdekaan dari Yunani. Sang ayah, Paul Rou Westerling, pedagang barang antik dan mebel. Sedangkan ibunya, Sophie Moutzou, perempuan Yunani.

Westerling melewati masa kecil hingga remaja di Istanbul. Sewaktu kanak-kanak, dia punya hobi memelihara binatang. Dalam memoarnya, Challenge to Terror,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…