Halaman Empat Buku Hambalang
Edisi: 02/42 / Tanggal : 2013-03-17 / Halaman : 46 / Rubrik : NAS / Penulis : Anton Septian, Rofiuddin,
SETELAH mengambil wudu, Machfud Suroso bergegas menuju musala di lantai delapan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, 21 Februari 2013. Di pintu musala, tiba-tiba pemilik PT DutaÃÂsari Citralaras itu seperti melihat hantu: ia berbalik, buru-buru kembali ke ruang pemeriksaan dan mengempaskan tubuhnya ke kursi.
Di persalatan rupanya Muhammad Nazaruddin sedang siap-siap menunaikan salat zuhur. Hari itu Nazar diperiksa komisi antikorupsi sebagai saksi kasus simulator kemudi yang menjerat bekas Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Djoko Susilo.
Sejumlah penghuni gedung KPK tersenyum melihat adeganÃÂ itu. \"Aku enggak sudi ketemu Nazar,\" ujar Machfud menggerutu saat meninggalkan musala. Sampai pemeriksaan selesai, ia tak jadi salat zuhur.
Nazaruddin berulang kali menyatakan keterlibatan Machfud dalam kasus Hambalang. Nama Machfud selalu disandingkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Menurut dia, Machfud adalah perantara Anas dengan Teuku Bagus Mohammad Noor, Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya, ketika menegosiasikan imbalan untuk memuluskan proyek Hambalang.
Setelah diperiksa pada 21 Februari itu, Machfud menyebut perusahaannya wajar jadi penggarap Hambalang. \"Karena saya betul-betul profesional dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal,\" katanya. Machfud sebelumnya telah menyangkal tudingan Nazaruddin yang menyebutnya sebagai tangan kanan Anas dan orang yang dekat dengan Teuku Bagus. Anas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?